Tanah Bergerak di Aceh Pertanda Apa?

Fenomena alam berupa tanah bergerak terjadi di Aceh. Simak penjelasan dari otoritas terkait bencana ini:

oleh Rino Abonita diperbarui 16 Jan 2021, 13:10 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2021, 00:27 WIB
Tangkapan kamera dari fenomena tanah bergerak di Aceh Besar (Liputan6.com/Ist)
Tangkapan kamera dari fenomena tanah bergerak di Aceh Besar (Liputan6.com/Ist)

Liputan6.com, Aceh - Fenomena alam di mana tanah bergerak serta membentuk rekahan terjadi di Gampong Lamkleng, Kecamatan Cot Glie, Aceh, sejak beberapa hari lalu. Peristiwa ini telah menyebabkan beberapa warga mengungsi.

Keterangan dari otoritas terkait menerangkan bahwa pergeseran tanah mulai terjadi sejak Minggu (10/01/2021) dan diperkirakan akan terus berlanjut. Hingga Kamis (15/01/2021), kedalaman rekahan mencapai 100 sentimeter lebih dengan panjang mencapai ratusan meter yang mengancam keberadaan belasan rumah warga di tempat itu.

Untuk menuju ke lokasi tanah bergerak ini, dapat ditempuh jalan dari arah Banda Aceh menuju Jantho. Kemudian, masuk melalui jalan ke arah Kompleks Makam Panglima Polem, di mana membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari makam itu untuk sampai di lokasi.

Staf Pusat Data dan Informasi, Haslinda Juwita, dalam keterangan yang diterima oleh Liputan6.com, memastikan bahwa 2 Kepala Keluarga (KK) mengungsi ke rumah saudara karena peristiwa ini. Ada pula kuburan yang dilaporkan rusak mesti belum diketahui seperti apa tingkat keparahannya.

Tim penanggulangan bencana telah disiagakan untuk meminimalisir segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Beberapa unit tenda darurat juga telah dipasang di lokasi.

"Kalaksa BPBD Aceh Besar bersama Kalaksa BPBA serta rombongan telah meninjau ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen pergeseran struktur tanah atau longsor, dan telah di pasang police line untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan," terang Haslinda.

Gampong Lamkleng sendiri merupakan gampong yang dihuni oleh 90 KK atau 300 jiwa, di mana warganya telah menggelar doa bersama untuk menolak bala. Sementara itu, otoritas terkait berencana melakukan koordinasi dengan segenap sektor termasuk akademisi terkait peristiwa alam tanah bergerak ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya