2 Korban Kembali Ditemukan, Korban Meninggal Dunia Akibat Longsor di Sumedang Menjadi 27

Dengan evakuasi korban tersebut, total jumlah meninggal dunia akibat longsor bertambah menjadi 27 orang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 17 Jan 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2021, 11:00 WIB
Longsor Sumedang
Tim SAR gabungan mengevakuasi jasad korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Kamis (14/1/2021). (Foto: Dok. Basarnas)

Liputan6.com, Bandung - Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) gabungan kembali menemukan dua jasad korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Dengan evakuasi korban tersebut, total jumlah meninggal dunia akibat longsor bertambah menjadi 27 orang.

Tim menemukan korban longsor pertama pada Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 16.55 WIB berjenis kelamin laki-laki, Ajat Sudrajat (50) dalam keadaan meninggal dunia.

Selanjutnya, pada pukul 17.28 WIB ditemukan satu korban berjenis kelamin laki-laki, Abas Rohendi (27), dalam keadaan meninggal dunia.

"Kedua korban selanjutnya diidentifikasi oleh tim DVI di Puskesmas Sawah Dadap," kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah dalam keterangannya.

Meski sudah menemukan 27 jenazah, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian longsor.

"Jumlah total dalam pencarian 13 orang," ujarnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

1.020 Jiwa Mengungsi

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat, dampak bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, mengakibatkan sebanyak 1.020 jiwa mengungsi.

"Dampak rumah rusak 26, rumah rusak sedang 3, dan 1.020 jiwa mengungsi," ujar Manajer Pusdalops PB BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu.

Budi mengatakan, tiga lokasi pengungsian berada di tiga titik. Pertama, di SD Cipareuag dengan jumlah warga sebanyak 143 kepala keluarga (KK) atau 500 jiwa.

Kemudian, di Lapangan Manuk Perum SBG sebanyak 92 KK atau 396 jiwa. Serta di SD Fatimah Az-zahra sebanyak 32 KK atau 124 jiwa.

"Evakuasi dan pendataan korban terdampak masih terus dilakukan," ujar Budi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya