Pengawalan Ketat Kepala Bea Cukai Tembilahan Saat Diperiksa Terkait Penembakan Haji Permata

Kepala Bea Cukai Tembilahan Ari Wibawa diperiksa penyidik Polda Riau hingga belasan jam terkait penembakan Haji Permata pada pekan lalu.

oleh M Syukur diperbarui 23 Jan 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 09:00 WIB
Pegawai Bea Cukai Tembilahan usai jalani pemeriksaan terkait penembakan Haji Permata oleh penyidik Polda Riau.
Pegawai Bea Cukai Tembilahan usai jalani pemeriksaan terkait penembakan Haji Permata oleh penyidik Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemeriksaan Kepala Bea Cukai Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, terkait penembakan Haji Permata berlangsung hingga Kamis malam. Diperiksa sejak pukul 08.00 WIB, pemeriksaan pria bernama Ari Wibawa itu selesai sekitar pukul 22.00 WIB.

Keluar dari ruang penyidik Subdit II Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Ari berjalan terburu-buru menuju mobilnya. Dia hanya menjawab normatif ketika ditanya wartawan terkait pemeriksaan penembakan Haji Permata itu.

Ari menyebut ada 20 pertanyaan dari penyidik sejak pagi hingga malam. Dia menyebut tak ada kendala berarti dan menyatakan menghormati proses hukum di Polda Riau.

"Kita tunggu saja seperti apa hasilnya," kata Ari dengan pengawalan ketat sejumlah anggota Bea Cukai, Kamis malam, 21 Januari 2021.

Ari mengaku tak mengetahui berapa orang ditembak anggotanya saat pengungkapan penyelundupan rokok tanpa cukai yang diduga melibatkan Haji Permata.

"Untuk korban kita kembalikan ke proses hukum yang berjalan," ucap Ari.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Halangi Peliputan Wartawan

Sebelumnya, saat keluar pada siang hari untuk jeda pemeriksaan, Ari juga irit bicara. Dia tak menjawab apakah penembakan itu sudah sesuai prosedur, termasuk upaya mengembalikan jenazah Haji Permata ke keluarga.

Pengawalan ketat dari sejumlah pegawai Bea Cukai usai pemeriksaan membuat wartawan sulit mendekati Ari. Apalagi Ari berjalan cepat dengan tuntutan sejumlah orang di sisi kiri dan kanannya.

Sementara, saat keluar dari ruang penyidik pada malam hari, sejumlah orang tadi masih berusaha menjauhkan Ari dari wartawan. Bahkan seorang pria memakai baju batik beberapa kali mendorong wartawan.

Tindakan ini hampir saja menyulut emosi seorang jurnalis salah satu televisi swasta. Pasalnya, tangan wartawan tadi yang memegang kamera berusaha ditepis dan badannya didorong.

Sedianya pada Kamis itu ada enam pegawai Bea Cukai dipanggil Polda Riau. Hanya saja mereka tidak datang tanpa pemberitahuan kepada penyidik.

Selain Ari, Kasi Penindakan Bea Cukai Tanjung Balai Karimun juga dipanggil. Usai diperiksa, dia menyebut anggota yang tidak datang tengah berada di Jakarta untuk pemeriksaan internal.

Jenazah Ditinggal di Kapal

Terpisah, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Besar Teddy Ristiawan SIK menyebut enam pegawai Bea Cukai yang dipanggil itu mengetahui penembakan Haji Permata.

"Karena saat kejadian mereka turun ke lokasi," ucap Teddy.

Teddy menyebut pihaknya sudah datang ke Desa Sungai Belah dan Sungai Merusi melakukan olah tempat kejadian perkara. Di sana, polisi juga meminta keterangan sejumlah orang yang melihat, mengetahui, dan mendengar adanya suara tembakan.

Penyidik juga mendapat informasi bahwa Haji Pertama setelah penembakan itu langsung ditinggal petugas Bea Cukai. Jenazahnya dievakuasi oleh anak buahnya yang berada di kapal menuju Provinsi Kepulauan Riau.

"Petugas Bea Cukai hanya membawa barang bukti rokok," ucap Teddy.

Penembakan pada Jumat pagi, 15 Januari 2021 itu, tak hanya menewaskan Haji Permata. Pria bernama Bahar, yang saat kejadian membawa kapal dan di samping Haji Permata, juga meninggal dunia pada Selasa siang, 19 Januari 2021.

"Terkena tembakan di bagian kepala dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit, Bahar sudah dimakamkan di Tembilahan," kata Teddy.

Tembakan senjata api pegawai Bea Cukai juga mengenai dua anak buah Haji Permata lainnya, Irwan dan Abdul Rahman. Keduanya terkena tembakan di kaki dan lengan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya