Liputan6.com, Gunungkidul - Keberatan dengan tiket masuk ke objek wisata baru di Kalurahan Girikarto Panggang Gunungkidul, sejumlah warga mendatangi Heha Ocean View milik mantan Wali Kota Yogyakarta, Heri Zudiyanto dan pengusaha Hans. Kedatangan mereka untuk meminta pihak manajemen memberikan kelonggaran untuk warga Girikarto pada umumnya.
Lurah Girikarto Tuyadi mengatakan, selama empat hari dibuka untuk umum, warga Girikarto mengaku keberatan. Pasalnya setiap kali mereka ingin masuk ke destinasi baru tersebut warga memang dimintai tiket masuk.
Advertisement
Baca Juga
Warga merasa HeHa masuk ke wilayah mereka sehingga seharusnya mereka tidak perlu membayar tiket masuk ke objek wisata tersebut.
"Sebagai pribumi, harusnya tidak ditarik (tiket masuk) kayak warga luar Girikarto," katanya, Rabu (4/2/2021).
Para pemuda di kalurahan tersebut langsung mendatangi destinasi wisata tersebut. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya ia mencoba memediasi pertemuan antara warganya dengan pihak manajemen.
Dalam pertemuan tersebut akhirnya disepakati jika pihak HeHa Ocean View akan membuatkan pintu khusus bagi warga Girikarto. Warga delapan padukuhan dipersilakan masuk ke objek wisata tanpa membayar retribusi tiket masuk.
"Dan itu berlaku setiap hari dengan syarat bisa menunjukkan KTP," ujarnya.
Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pintu Khusus untuk Warga Girikarto
HeHa dibangun di tanah seluas 3,5 HA yang sebelumnya dibeli investor dari warga yang berada di bibir pantai. Dalam pembangunannya, ada beberapa kesepakatan yang harus ditaati oleh investor sebelum perusahaan beroperasi.
Di antaranya adalah 15 persen pendapatan dari pengelolaan parkir menjadi hak Girikarto, persampahan akan dikelola karang taruna desa. Di samping itu 90 persen karyawan berasal dari warga Girikarto atau warga sekitar HeHa.
"Kesepakatan ini juga berlaku bagi destinasi wisata milik investot lain. Seperti Teras Kaca dan apapun,"tambahnya.
General Manager HeHa Ocean View, Yosaphat Bita Logam mengatakan pihaknya telah mengabulkan permintaan warga Girikarto. Bahkan sebelum warga datang, pihaknya sudah membuat keputusan membebaskan tiket masuk untuk warga Girikarto setiap hari.
"Mereka kami buatkan pintu khusus,"paparnya.
Hal tersebut ia klaim sebagai bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap warga sekitar. Karena pihaknya sangat berkomitmen untuk mengembangkan perekonomian warga sekitar. Bahkan ke depan, pihaknya akan menggaet UMKM setempat untuk menggelar dagangannya di pusat oleh-oleh mereka.
Advertisement