Jangan Lewatkan Oleh-Oleh Esktrem dan Antimainstream dari Yogyakarta

Oleh-oleh makanan seperti bakpia mungkin sudah biasa, jadi tidak ada salahnya jika mencoba deretan oleh-oleh ekstrem atau antimainstream dari Yogyakarta ini.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Mar 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi makanan olahan ular kobra menjadi salah satu alternatif oleh-oleh antimainstream dan ekstrem dari Yogyakarta
Ilustrasi makanan olahan ular kobra menjadi salah satu alternatif oleh-oleh antimainstream dan ekstrem dari Yogyakarta (iStock)

Liputan6.com, Yogyakarta - Berkunjung ke Yogyakarta rasanya ada yang kurang jika tidak membawa oleh-oleh atau buah tangan. Oleh-oleh makanan kebanyakan seperti bakpia mungkin dianggap sudah biasa, jadi tidak ada salahnya jika mencoba deretan oleh-oleh ekstrem atau antimainstream dari Yogyakarta ini.

1. Walang Goreng 

Walang atau belalang goreng termasuk satu sajian kuliner ekstrem. Sebab, untuk sebagian orang menyantap belalang itu menjijikkan dan tidak lazim.

Namun jangan salah, sudah banyak orang yang mengklaim bahwa belalang goreng memiliki kandungan gizi dan protein yang tak kalah dengan daging sapi.

Belalang goreng ini memiliki tekstur yang kenyal dengan rasa cenderung asin dipadukan dengan bumbu saat menggorengnya. Rasa belalang hampir mirip dengan udang goreng yang dominan rasa asinnya.

Bila ingin mencoba dan membeli oleh-oleh antimainstream Yogyakarta ini, pengunjung bisa mendatangi kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder di Jalan Gading III, Playen, Gunungkidul, DIY.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Peyek Tumpuk dan Jadah Mbak Carik

2. Peyek Tumpuk

Peyek Tumpuk adalah salah satu oleh-oleh khas Yogyakarta yang banyak diburu pengunjung dari luar kota.

Makanan tradisional legendaris satu ini menawarkan rasa gurih ketimbang manis, sehingga sangat cocok untuk dinikmati ketika perjalanan pulang maupun saat sampai di kota tujuan.

3. Jadah Tempe Mbah Carik

Jadah Tempe merupakan gabungan dari dua jenis makanan tradisional masyarakat Jawa, yakni jadah. Makanan olahan dari ketan dan juga tempe ini terbuat dari biji kedelai lalu dibacem menggunakan kecap atau gula aren. 

Pengunjung yang belum pernah mencicipi kuliner khas kaki gunung Merapi ini, wajib coba. Jika membeli jadah tempe di warung Mbah Carik dijamin jadah tempenya dalam keadaan fresh atau segar karena kuliner ini dibuat pagi-pagi sekali. Jadah tempe dijual dengan kisaran harga Rp10.000 sampai Rp20.000 per bungkus.

Warung Jadah Tempe Mbah Carik cabang Kaliurang yang tepatnya berada di Jalan Kaliurang Km 15, buka setiap hari pada pukul 08.00 sampai 17.00 WIB dan pada hari normal bisa tutup pada pukul 21.00.

 

Dari Kelelawar sampai Kobra

4. Tongseng Kelelawar

Siapa yang pernah membayangkan bisa memakan kelelawar? Apalagi ditongseng? Membayangkan kelelawar digoreng saja sudah mengerikan. Namun, binatang malam ini ternyata dijualbelikan di warung di kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta. 

Menu utama warung ini yaitu tongseng kelelawar. Makanan yang cukup ekstrem ini siapa sangka ternyata rasanya sangat lezat. Selain itu, daging kelelawar dipercaya juga bisa menyembuhkan orang yang terkena asma. Harga daging tongseng kelelawar mulai dari Rp7.000 sampai Rp15.000 per porsi.

5. Daging Ular Kobra

Daging ular kobra juga dijual di sini. Siapa sangka ular yang terkenal dengan bisanya dan terkenal mematikan ini dapat dikonsumsi manusia?

Bahkan, salah satu tempat makan di daerah Jalan Hayam Wuruk, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta ini menjual macam olahan seperti sate kobra, sup kobra, tongseng kobra hingga burger kobra yang dibanderol dengan harga Rp8.000 sampai Rp30.000.

 

Penulis: Evi Nur Afiah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya