Liputan6.com, Pekanbaru - Titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat selama enam hari di awal Maret 2021. Terutama di dua desa pesisir di Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis.
Kepala Polda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi menyebut ada 560 titik panas di desa pesisir dua kabupaten tersebut. Yang pertama di Desa Pelkun, Kecamatan Bantan, Bengkalis, sementara kedua adalah Desa Dedap Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Advertisement
Baca Juga
"Melihat peningkatan hotspot di dua desa tersebut, kami telah menerjunkan tim pemadaman awal, yakni dari Polsek dan Polres sebanyak 35 personel," kata Agung, Sabtu petang, 6 Maret 2021.
Agung mengakui lokasi karhutla di dua desa itu sangat sulit sehingga petugas kualahan. Akhirnya dilakukan penambahan untuk pemadaman lanjutan oleh 73 personel Brimob Polda Riau.
"Saya bersama Dansat Brimob pada Sabtu turun bersama-sama anggota di lapangan memadamkan api," kata Agung.
Agung ke lokasi untuk memompa semangat anggotanya. Selain itu juga memberikan pengarahan kepada prajurit TNI, petugas Damkar dan BPBD, serta masyarakat yang tak pulang berhari-hari untuk padamkan api di lokasi.
"Karhutla di kedua desa tersebut akan kita padamkan siang malam, tetap semangat, jangan kendor, gaspol," tegas Agung.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pantauan Dashboard Lancang Kuning
Berdasarkan pendataan Dashboard Lancang Kuning, pada 1 hingga 2 Maret sama sekali tak ada ditemukan hotspot atau titik api di Desa Pelkun, Kecamatan Bantan, Bengkalis dan Desa Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti.
Berikutnya pada 2 hingga 3 Maret mulai terpantau titik panas tingkat kepercayaan medium 4 titik dan high 2 hotspot di Desa Dedap Merbau.
Pelan tapi pasti, esok harinya (3 sampai 4 Maret 2021), di dua desa tersebut menyala dengan 44 titik api. Perinciannya, tingkat kepercayaan low atau rendah 5, medium 30 dan tinggi atau high 9.
Peningkatan luar biasa terjadi 4 sampai dengan 5 Maret 2021. Di kedua desa tersebut ditemukan 248 titik api dengan tingkat kepercayaan low 7, medium 191 dan high 50 di dua desa tersebut, yakni di Pelkun dan Dedap.
Lonjakan tertinggi terjadi pada tanggal 4 hingga 5 Maret 2021. Di Desa Pelkun, Bantan, Bengkalis dan Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti, dijumpai 262 titik api.
"Mulai 1 hingga 6 Maret 2021, di Desa Dedap, Merbau, Kepulauan Meranti, kita sudah melakukan 929 kegiatan pemadaman. Hal itu untuk mengepung api agar cepat padam," kata Agung.
Berdasarkan data dari Badan Restorasi Gambut, tambah Agung, kondisi air gambut di wilayah kebakaran dua desa itu berstatus rawan. Akibatnya petugas pemadam kebakaran kesulitan mendapatkan air untuk pemadaman.
"Pembuatan embung dan penambahan mesin pompa beserta slang air terus dilakukan, doakan bisa dipadamkan," harap Agung.
Advertisement