Liputan6.com, Pekanbaru - Kebakaran Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, sudah hampir dua pekan berlangsung. Tim darat dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah memadamkan dua titik api, tinggal satu titik lagi karena sulit dijangkau.
Untuk membantu pemadaman kebakaran lahan di kawasan paru-paru dunia ini, Satgas Karhutla Riau sudah mengerahkan satu helikopter melakukan water bombing. Helikopter itu kembali dikirim ke lokasi pada Jumat pagi, (5/3/2021).
Advertisement
Baca Juga
Kepada Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Ghafur menjelaskan, helikopter itu pada Kamis, 4 Maret 2021, melakukan 12 kali water bombing.
Jumlah itu masih terbatas karena ukuran helikopternya kecil, termasuk bucket atau kantong air yang dibawanya. Kapasitas bucket satu kali terbang hanya membawa 1.000 liter air.
"Kemudian terpotong juga perjalanan ke sana karena operasional helikopter hanya 3 jam," kata Jim.
Untuk pemadaman pada Jumat, Jim menyebut helikopter diperkirakan melakukan water bombing sebanyak 12 kali.
"Paling banyak 15 kali water bombing karena keterbatasan jam operasional tadi," kata Jim.
Menurut Jim, water bombing dilakukan pada pinggir titik api. Tujuannya agar [kebakaran lahan di Giam Siak Kecil]( 4497386 "") itu tidak meluas, selanjutnya pendinginan dilakukan oleh tim darat.
"Sifat water bombing kali melokalisir titik api," kata Jim.
Jim menyebut Kabupaten Bengkalis merupakan daerah paling luas terjadi kebakaran lahan. Daerah pesisir timur itu menjadi fokus karena sudah seminggu lebih mengalami hari tanpa hujan.
"Sejak penetapan status siaga kemarin, mungkin sudah masuk dua pekan hari tanpa hujan," kata Jim.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.