Liputan6.com, Pekanbaru - Hampir dua pekan berjibaku di Suaka Margasatwa Giam Siak Kecil, petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil menjinakkan kebakaran lahan. Itu terjadi setelah bantuan tenaga dan peralatan dari Satgas Karhutla Riau datang ke lokasi di Cagar Biosfer itu.
Kepala BBKSDA Riau Suharyono menjelaskan, timnya bersama TNI, Polri, Manggala Agni serta unsur lainnya menerbangkan drone sebelum melanjutkan pemadaman. Tujuannya agar pemadaman kebakaran lahan lebih efektif setelah memetakan titik api.
Advertisement
Baca Juga
"Melalui drone kami dapat gambaran di mana saja petugas akan ditempatkan," kata Suharyono, Sabtu petang, 6 Maret 2021.
Suharyono menyebut ada pembagian empat tim. Tim pertama terdiri dari TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api serta perusahaan di lokasi memadamkan api di sepanjang Jalan Bagan Benio. Tim ini juga memadamkan titik api ke arah selatan.
"Tim pertama membawa peralatan 3 mesin dengan 20 selang 2,5 inchi dan 60 selang 1,5 inchi," kata Suharyono.
Adapun tim kedua terdiri BBKSDA Riau yang bertugas memadamkan api di bagian timur. Tim kedua membawa mesin pompa air dan 6 selang ukuran 1,5 inchi.
Sementara tim ketiga bertugas memadamkan serta mendinginkan kebakaran lahan yang sudah terkendali. Tujuannya agar bara api tidak menyeberangi kanal di lokasi lain.
"Tim keempat memadamkan api di posisi lainnya dan telah sampai pada ujung kebakaran ataupun temu gelang," ucap Suharyono.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Sulit Terjangkau
Suharyono menyebut asap dari kebakaran lahan masih terdapat di bagian tengah. Lokasi ini terus disemprot agar bara api di dasar gambut bisa padam dan tidak berkobar lagi.
"Saat ini masih tersisa satu titik api di lokasi tim tiga karena tidak terjangkau selang," sebut Suharyono.
Tim pemadaman optimis api segera teratasi karena bantuan dari Manggala Agni Kota Dumai sudah tiba di lokasi. Kemudian ada juga bantuan pemadaman dari udara oleh helikopter.
"Untuk kendala tetap ada seperti angin kencang serta cuaca terik," kata Suharyono.
Suharyono menyebut penggunaan drone bakal dilakukan setiap hari sebelum tim bergerak ke lokasi. Cara ini efektif karena petugas menjadi tahu menyekat titik api agar tidak meluas ke lahan lain.
"Semoga titik api tersisa bisa padam dan yang sudah padam didinginkan agar tidak terbakar lagi," jelas Suharyono.
Advertisement