Saat 2 Pemeras Berkedok Catut Nama Kapolres Tomohon Kena 'Jebakan Batman'

Kedua pria tersebut diketahui melakukan pemerasan terhadap JS alias Junia (51), ASN Pemkot Tomohon yang bekerja sebagai bidan di Puskesmas Taratara Kecamatan Tomohon Barat, dengan meminta uang sebesar Rp15 juta.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Mar 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2021, 14:00 WIB
Dua pria itu yakni FRT alias Fredy (58), warga pendatang asal Bekasi, Jawa Barat, dan RM alias Romario (26), warga Tondano Selatan, Minahasa.
Dua pria itu yakni FRT alias Fredy (58), warga pendatang asal Bekasi, Jawa Barat, dan RM alias Romario (26), warga Tondano Selatan, Minahasa.

Liputan6.com, Manado - Karena mencatut nama Kapolres Tomohon AKBP Bambang Ashari Gatot untuk melakukan pemerasan dan pengancaman demi keuntungan pribadi, dua pria dibekuk Tim URC Totosik Polres Tomohon, Jumat (5/3/2021), sekitar pukul 15.00 Wita.

Dua pria itu yakni FRT alias Fredy (58), warga pendatang asal Bekasi, Jawa Barat, dan RM alias Romario (26), warga Tondano Selatan, Minahasa. Keduanya diringkus Tim Totosik di sekitar Bundaran Patung Opo Tololiu, Matani 3, Tomohon Tengah.

Kedua pria tersebut diketahui melakukan pemerasan terhadap JS alias Junia (51), ASN Pemkot Tomohon yang bekerja sebagai bidan di Puskesmas Taratara Kecamatan Tomohon Barat, dengan meminta uang sebesar Rp15 juta.

Korban menuturkan, pada Rabu (3/3/2021) Fredy menghubunginya melalui ponsel dan mengaku sebagai Tim Investigasi Kasus-Kasus, yang berkantor di Jakarta. Pelaku menyampaikan ingin bertemu dengan korban untuk membahas permasalahan yang ada di Puskesmas Taratara.

Sehari kemudian sekitar pukul 20.00 Wita, pelaku Fredy bersama Romario menemui korban yang tinggal di rumah dinas Puskesmas Taratara. Saat itu, Fredy mengaku sebagai Tim Investigasi Kasus-Kasus, dan Romario adalah asistennya.

Fredy juga mengaku, dirinya datang bertemu dengan korban karena ditunjuk serta diperintahkan langsung oleh Kapolres Tomohon untuk melakukan investigasi di Puskesmas di mana korban bekerja.

Dalam perbincangan lebih lanjut, keduanya lalu meminta uang sebesar Rp15 juta, dengan maksud agar permasalahan di Puskesmas Taratara tidak akan dilaporkan dan diproses hukum. Setelah itu, kedua pelaku pergi dan akan menghubungi korban lebih lanjut.

Korban yang merasa janggal dan curiga dengan hal tersebut kemudian melaporkannya kepada Tim Totosik. Tim URC Totosik pimpinan Bripka Yanny Watung kemudian menyusun strategi untuk menangkap kedua pelaku.

Katim Totosik lalu meminta korban agar menghubungi pelaku, dan berpura-pura akan memberikan uang sesuai permintaan mereka. Korban lalu menyebutkan lokasi pertemuan yaitu di sekitar Bundaran Patung Opo Tololiu, Tomohon Tengah.

Tim Totosik bersama korban kemudian menuju lokasi. Tak lama kemudian pelaku Romario datang menggunakan mobil Xenia warna merah. Korban mendekat untuk memastikan bahwa yang berada di dalam mobil adalah pelaku.

Ternyata benar, yang berada di dalam mobil tersebut adalah pelaku Romario. Saat itu, juga korban memberi isyarat kepada Tim Totosik, yang direspons cepat dengan menangkap pelaku.

"Kami kemudian menginterogasi Romario, tentang keberadaan satu pelaku lainnya, dan dia mengatakan kalau Fredy sedang berada di rumah pacarnya di Matani 1," ujar Bripka Watung.

Tim selanjutnya melakukan pengembangan, kemudian menuju lokasi yang disampaikan oleh Romario, dan tim akhirnya juga berhasil mengamankan Fredy.

"Kedua pelaku bersama barang bukti kemudian kami amankan di Mapolres Tomohon untuk dimintai keterangan lebih lanjut," pungkas Bripka Watung.

Sementara itu, Kapolres Tomohon AKBP Bambang Ashari Gatot membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, kedua pelaku sudah mengakui apa yang mereka lakukan.

"Mereka dengan sengaja menggunakan nama Kapolres Tomohon dengan maksud untuk menakuti korban, yang menjadi incaran mereka," jelasnya.

Kapolres menyampaikan kepada masyarakat, jika ada yang mencatut nama Kapolres Tomohon untuk meminta uang. Apalagi yang ada kaitannya dengan penanganan perkara yang ditangani Polres Tomohon, agar jangan percaya sedikit pun.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya