Liputan6.com, Manado - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendatangi kampus Universitas Sam Ratulangi atau Unsrat Manado, Jumat (5/3/2021). Dalam kunjungan kerja untuk memantau proses vaksinasi massal di kampus itu, Budi Gunadi juga bicara tentang efektivitas vaksin Covid-19.
“Kalau kita melihat, pandemi ini bukan yang pertama. Indonesia pernah ada pandemi cacar, kolera, polio, HIV AIDS dan juga pes dari tikus yang disebarkan oleh lalat,” ungkap Budi Gunadi didampingi Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene dan Rektor Unsrat Manado Ellen Joan Kumaat.
Advertisement
Baca Juga
Menkes mengatakan, untuk menghilangkan pandemi membutuhkan waktu yang lama. Target pemerintah melalui vaksinasi adalah mengurangi laju penularan.
“Hilang 100 persen butuh waktu tahunan, atau puluhan tahun. Polio saja masih ada saja, begitu juga HIV AIDS,” ujarnya.
Budi Gunadi memaparkan, yang dilakukan pemerintah adalah menurunkan laju penularan sehingga kalau ada yang terkena bisa dirawat di rumah sakit, dan sistem kesehatan Indonesia memadai.
“Vaksin itu mengurangi secara drastis risiko kalau terkena Covid-19, dan masuk rumah sakit,” ujarnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Vaksin Tak Berarti 100 Persen Imun
Namun, dia juga menjelaskan bukan berarti kalau divaksin 100 persen imun. Namun membantu untuk membentuk antibodi yang bisa melawan jika ada virus yang masuk.
“Program vaksinasi ini harus dibarengi dengan perilaku dengan menerapkan 3M,” katanya.
Terkait munculnya berbagai varian baru baru Covid-19, Budi Gunadi mengatakan, sampai saat ini vaksin Sinovac masih efektif terhadap varian-varian yang ada. Hal lain yang menjadi kunci adalah perubahan perilaku dengan menerapkan 3M.
“Varian yang dari Inggris, tak ada penelitian yang bilang mematikan. Tapi lebih mudah menular, maka kuncinya adalah 3M,” ujar Menkes.
Menkes mengingatkan agar masyarakat tidak perlu panik dengan informasi mutasinya Covid-19 menjadi berbagai varian baru. Karena yang ada di Indonesia ini sudah varian ke 4 dan 5, dan bukan varian Wuhan.
“Virus ini bermutasi terus, masing-masing varian ada perubahan. Kuncinya adalah perubahan perilaku dengan penerapan 3M,” ujarnya.
Dalam kunjungannya ke kampus Unsrat Manado itu, Budi Gunadi memantau pelaksanaan vaksinasi untuk ribuan warga lanjut usia.
Advertisement