Bantul - Naba Faiz Prasetya, 10, bocah kelas IV SD Muhamadiyah Karangkajen IV meninggal dunia setelah menyantap sebungkus satai yang diduga beracun.
Satai diduga beracun tersebut diperoleh Bandiman, 47, ayahnya yang merupakan ojek online (ojol) dari wanita tak dikenal, hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Bandiman saat ditemui di kediamannya mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu kemarin sekitar pukul 15.30 Wib. Saat itu dia hendak berangkat bekerja sehabis salat Asar di salah satu masjid di Jalan Gayam, Umbulharjo. Namun saat hendak berangkat dia dihampiri oleh seorang wanita dan dimintai tolong untuk mengantarkan paket berbuka puasa ke alamat seorang.
Advertisement
Baca Juga
“Saya bilang pakai aplikasi saja tapi dia tidak mau karena dibilang ngga punya. Dia langsung kasih alamat dan nomor hape trus suruh kirim ke alamat pak Tomy di Kasihan dan bilang dari Pak Hamid. Saya minta ongkosnya Rp25.000 tapi dia kasih Rp30.000, tapi dia tidak kasih nomor telepon dari pengirim,” kata Bandiman, Senin (26/4/2021).
Dia lantas mengirim paket satai tersebut ke alamat tujuan. Sesampainya di lokasi dia menelepon si penerima, namun si penerima masih di luar kota dan meminta agar paket tersebut dikomunikasikan kepada istrinya yang berada di rumah.
“Tapi istrinya tidak mau terima karena bilang tidak kenal sama Pak Hamid dan suruh agar paketnya dibawa saja untuk saya buat buka puasa, lalu saya bawa pulang,” ujarnya, dikutip Solopos.com.
Sesampainya di rumah Bandiman langsung membuka paket makanan itu dan disantap oleh anggota keluarganya. Dia masih sempat memakan satai sebanyak dua tusuk dan tidak merasakan apa-apa, begitu pula dengan anak pertamanya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Muntah dan Mulut Berbusa
“Sebenarnya Naba ada juga dapat takjil dari TPA yakni Gudeg tapi karena dia memang suka sate jadi ditukar. Saya masih sempat makan dua tusuk dan tidak apa-apa. Tapi karena Naba dan istri saya makannya dicampur dengan bumbunya makanya keracunan,” jelas dia.
Setelah memakan satai yang dicampur bumbu itu, Naba langsung merasakan pahit di tenggorokan. Dia juga sempat meminum air beberapa teguk. Sehabis itu dia muntah di dapur dan langsung tergeletak serta mulut mengeluarkan busa.
“Napasnya sudah satu-satu pas di situ dan langsung saya bawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujarnya.
Istri Bandiman yang memakan satai dicampur bumbu juga merasakan demikian. Namun, karena belum masuk semua dia berusaha memasukkan jarinya ke dalam tenggorokan lantas muntah. “Istri saya tidak apa-apa cuman muntah saja,” terangnya.
Sesampainya di rumah sakit sekitar pukul 18.50 Wib Naba dinyatakan dokter meninggal dunia akibat racun. Menurut Bandiman, dokter menyatakan bahwa racun yang terdapat pada bumbu satai itu lebih keras dibanding dengan racun hama pertanian. “Baunya menyengat sekali memang dan waktu di dalam mobil itu seperti bau gosong terbakar,” katanya.
Kini pihaknya berharap agar polisi segera menguak kasus tersebut itu dan berhasil menangkap perempuan yang diduga memberikan racun pada makan itu. “Saya sudah lapor polisi dan tadi beberapa anggota juga sudah datang untuk tanya-tanya,” jelas Bandiman.
Sementara, Kapolsek Sewon, Bantul, Kompol Suyanto mengatakan, hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Upaya itu dilakukan untuk memastikan penyebab meninggalnya Naba karena keracunan atau tidak.
“Saat ini masih kami selidiki, ini anggota juga ke lokasi kejadian lagi untuk olah TKP,” ujarnya.
Advertisement