Kepala BNPB Bicara Bangsal Khusus Covid-19 di Banten, hingga Ingatkan Kondisi India

Keterisian bangsal rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di Banten mendapatkan pujian dari Kepala BNPB sekaligus Ketua Covid-19, Doni Monardo. Menurutnya, angka BOR di Banten hanya 27 persen dan harus terus di jaga.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 10 Mei 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2021, 10:00 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo
Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo tegaskan keputusan dilarang mudik ini narasinya adalah narasi tunggal saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/5/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Cilegon - Keterisian bangsal rumah sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di Banten mendapatkan pujian dari Kepala BNPB sekaligus Ketua Covid-19, Doni Monardo. Menurutnya, angka BOR di Banten hanya 27 persen dan harus terus dijaga.

Pada Januari hingga Februari 2021, BORnya di atas 100 persen. Sehingga pasien covid-19 harus dirujuk ke RS lainnya, terutama Wisma Atlet, Jakarta.

"Saya apresiasi bagi Banten, karena kasus aktif di Banten sudah menunjukkan penurunan, dan terlihat BOR di RS seluruh Banten sudah di angka 27 persen. Dan ini menurut saya ini angka terkecil," kata Kepala BNPB, Doni Monardo, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (09/05/2021).

Doni kembali menegaskan bahwa larangan mudik merupakan pilihan terbaik untuk menekan laju penularan Covid-19. Karenanya, butuh gotong royong banyak pihak untuk saling mengingatkan agar tidak mudik dan selalu menerapkan prokes.

Jika mudik diperbolehkan, maka usia renta hingga individu pemilik komorbid yang sangat rentan tertular. Jika terlanjur mudik, maka masyarakat harus melakukan isolasi mandiri.

"Tolong berikan kesempatan bagi mereka yang tidak bisa mudik untuk betul-betul melakukan mudik virtual, silaturahmi virtual, dan posko di PPKM Mikro ini dioptimalkan," dia menerangkan.

Doni tak ingin Indonesian bernasib seperti India, karena melonggarkan berbagai kegiatan, kini menjadi epicentrum baru penyebaran Covid-19 dunia. Karenanya, gotong royong dan kerjakeras semua pihak harus dilakukan, untuk terus menekan penyebaran virus corona di Indonesia yang sudah mulai bisa dikendalikan

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Jurus Banten Tekan Penularan Covid-19

Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy. (Selasa, 17/11/2020). (Dokumentasi Humas Banten)
Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Andika Hazrumy. (Selasa, 17/11/2020). (Dokumentasi Humas Banten)

"Kita tidak ingin seperti di India, kasus di India itu dulu di bawah kasus aktif nasional kita. Kita 167 ribu, India 150 ribu. Tetapi setelah mereka meloggarkan aktivitas publik, tidak perlu menunggu dua bulan, hanya beberapa Minggu, seluruh kasus aktif meningkat dan angka kematian tertinggi di dunia, kita jangan mengalami seperti itu. Lebih baik kita kerja keras hari ini, capai hari ini, dari pada menyesal kemudian," ujarnya.

Wagub Banten, Andika Hazrumy mengaku pelaksanaan PPKM mikro yang mampu menekan penyebaran ditengah masyarakat. Hal itu merujuk kepada tidak adanya kabupaten dan kota di Banten yang berstatus zona merah.

Hingga kini, PPKM mikro masih terus diperpanjang untuk menekan kegiatan masyarakat diruang publik.

"Dalam hal pelarangan mudik, kami telah berkolaborasi dengan Polri dan TNI mendirikan sejumlah pos penyekatan dan telah berhasil memutarbalikkan banyak pemudik yang awalnya nekat ingin mudik," kata Wagub Banten, Andika Hazrumy, ditempat yang sama, Minggu (09/05/2021).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya