10 Jembatan Rusak Akibat Badai Siklon Seroja di NTT Kembali Dibangun

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun 10 jembatan senilai Rp300 miliar yang rusak akibat terdampak bencana alam badai siklon seroja di Nusa Tenggara Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2021, 08:00 WIB
6 Video Amatir Bencana Alam di NTT, Banjir Bandang hingga Jembatan Roboh
Bencana di NTT (Sumber: Twitter/bananauyu_97/lempeeerrrr)

Liputan6.com, Kupang - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun 10 jembatan senilai Rp300 miliar yang rusak akibat terdampak bencana alam badai siklon seroja di Nusa Tenggara Timur.

"Ada 10 jembatan besar di Nusa Tenggara Timur yang rusak akibat hantaman badai siklon tropis seroja segera dibangun tahun ini," kata Kepala Biro Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Senin (10/5/2021), dilansir Antara.

Ia menyebutkan beberapa jembatan yang segera dibangun pada 2021 seperti Jembatan Termanu di Kabupaten Kupang dan jembatan Benenai di Kabupaten Malaka.

"Masih ada delapan jembatan besar lainnya yang rusak akibat badai siklon seroja yang dipastikan dibangun dalam tahun ini," dia menegaskan.

Marius Ardu Jelamu mengatakan, pemerintah pusat menggelontorkan anggaran sebesar Rp300 miliar untuk proses pembangunan sepuluh jembatan itu.

Dia menambahkan pembangunan 10 jembatan itu dilakukan dalam tahap masa rehabilitasi dan rekonstruksi dampak kerusakan akibat bencana alam badai siklon seroja di NTT.

Menurut Marius, para kontraktor yang mengerjalan 10 jembatan itu sudah berada di NTT untuk memulai pembangunan jembatan itu.

Ditargetkan pembangunan jembatan itu selesai dilakukan pada akhir tahun 2021. "Pembangunan kembali 10 jembatan itu dilakukan agar kegiatan sosial ekonomi masyarakat kembali mengeliat," tegas Marius.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya