Menilik Asal Mula Rendang, Kuliner Khas Ranah Minang yang Mendunia

Rendang dan masyarakat Minangkabau tak dapat dipisahkan.

oleh Novia Harlina diperbarui 13 Mei 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2021, 07:00 WIB
Rendang daging khas Ranah Minang (Liputan6.com/ Novia Harlina)
Rendang daging khas Ranah Minang (Liputan6.com/ Novia Harlina)

Liputan6.com, Padang - Rendang dan masyarakat Minangkabau tak bisa dipisahkan. Kuliner ini sudah menjadi identitas tersendiri ketika menyambut hari-hari besar seperti memasuki bulan puasa dan lebaran.

Rendang juga diakui sebagai makanan terenak di dunia. Pengakuan tersebut otomatis meningkatkan eksistensinya di kancah dunia.

Lalu, pernahkan terpikir dari mana asal mula nama rendang dan bagaimana sejarahnya hingga menjadi kuliner khas di Ranah Minang?

Dikutip dari artikel "Rendang: The Treasure of Minangkabau” karya Muthia Nurmufid dan kawan-kawan yang terhimpun dalam Journal of Ethnic Foods (Desember 2017), istilah rendang atau dalam pelafalan orang Minang yakni randang, berasal dari kata marandang yang bermakna "secara lambat".

Dalam bahasa Minangkabau, marandang berarti memasak sesuatu berbahan santan dengan proses yang lambat (api kecil) hingga mengering.

Dihimpun dari berbagai sumber Liputan6.com, bagi masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi yang dihidangkan dalam berbagai acara adat dan hidangan keseharian.

Sebagai masakan tradisi, rendang diduga telah lahir sejak orang Minang menggelar acara adat pertamanya.

Kemudian seni memasak ini berkembang ke kawasan serantau berbudaya Melayu lainnya, mulai dari Mandailing, Riau, Jambi, hingga ke negeri seberang di Negeri Sembilan yang banyak dihuni perantau asal Minangkabau.

Sejarawan Universitas Andalas Prof Gusti Asnan menduga rendang telah menjadi masakan yang tersebar luas sejak orang Minang mulai merantau dan berlayar ke Malaka untuk berdagang pada awal abad ke-16.

"Perjalanan perantau melewati sungai dan memakan waktu lama, randang mungkin menjadi pilihan tepat saat itu sebagai bekal," katanya.

Rendang kering sangat awet dan tahan berbulan lamanya. Rendang semakin terkenal dan tersebar luas sangat jauh melampaui wilayah aslinya berkat budaya merantau suku Minangkabau.

Perantau dari Minangkabau tak sedikit yang membuka usaha rumah makan, di seluruh nusantara bahkan hingga Eropa.

Secara tak langsung, rumah makan ini diyakini memberikan kontribusi besar dalam memperkenalkan rendang di dunia.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya