Liputan6.com, Pekanbaru - Lonjakan Covid-19 Riau diduga karena masuknya varian baru virus corona di Bumi Lancang Kuning. Apalagi Riau pada 26 Mei 2021 lalu menjadi daerah tertinggi di Indonesia untuk kasus harian.
"Namun dugaan seperti itu belum terbukti," kata juru bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi.
Advertisement
Baca Juga
Yovi menyatakan Pemerintah Provinsi Riau sudah memeriksa sampel seluruh warga yang terkonfirmasi. Hasilnya hingga saat ini belum ada ditemukan mutasi baru Covid-19, baik yang dari Inggris, India, ataupun Afrika Selatan.
Hanya saja, Yovi menyebut pembawa mutasi virus corona pernah singgah di Kota Dumai beberapa waktu lalu. Hal ini diketahui setelah adanya satu kapten dan anak buah kapal (ABK) dari India terkonfirmasi Covid-19.
"Kaptennya itu terinfeksi varian baru Covid-19, sementara ABK nya tidak," tegas Yovi, Kamis siang, 27 Mei 2021.
Yovi menyebut kapten kapal terinfeksi varian baru Covid-19 itu sudah pulih dan kapalnya sudah berlayar kembali ke India. Begitu juga dengan ABK terkonfirmasi yang sudah dinyatakan sembuh.
Yovi mengatakan, pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Dumai yang ikut menangani kapten dan ABK itu akhirnya terinfeksi. Namun, virus corona yang menginfeksinya tidak dari kapten.
"Sampelnya tidak terbukti mutasi," tegas Yovi.
Meskipun belum ada varian baru virus corona masuk ke Riau, Yovi menyebut masyarakat dan pemerintah tidak boleh lengah.
"Karena mutasi ini sangat cepat menyebarnya," tegas Yovi.