Mengembalikan Pekanbaru ke dalam Zona Hijau Covid-19 Lagi

Polda Riau ingin semua pihak berkolaborasi menangani lonjakan Covid-19 Riau, khususnya di Pekanbaru, sehingga kembali lagi ke zona hijau.

oleh M Syukur diperbarui 26 Mei 2021, 02:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2021, 02:00 WIB
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi meninjau penanganan Covid-19 oleh petugas medis.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi meninjau penanganan Covid-19 oleh petugas medis. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Hari libur sepertinya sudah tidak ada lagi bagi Kepala Polda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi. Sengatan matahari pada Sabtu siang, 22 Mei 2021, tak menjadi soal bagi alumnus Akpol 1988 ini berkunjung ke dua puskesmas di Simpang Baru dan Sidomulyo Barat, Kota Pekanbaru.

Jenderal bintang dua ini ini ingin memastikan penanganan penyebaran Covid-19 di dua lokasi itu berjalan tidak hanya di atas kertas. Dia ingin anggotanya di Polsek Tampan, petugas medis dan jajaran Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan tracing, testing dan treatment.

"Kita ingin memastikan bahwa penanganan Covid-19, kita sedang keroyok rame-rame. Polri, TNI, petugas kesehatan dan Pemda, semuanya berkolaborasi," ungkap Agung.

Agung mengatakan, daerah di dua Puskesmas ini berada di zona merah penyebaran Covid-19. Sejumlah warga terpapar virus corona dan menjadi penyumbang terbanyak penderita di Kota Bertuah.

"Wilayah ini termasuk peringkat atas di Kota Pekanbaru, dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak," ucap Agung.

Memberi arahan secara lembut tapi tersirat makna ketegasan, Agung ingin semua orang yang masuk Satgas Covid-19 di dua wilayah itu bekerja maksimal. Jangan sampai ada warga yang kontak erat dengan penderita Covid-19 lolos dari tracing, testing dan treatment.

Warga yang kurang enak badan, tambah Agung, harus dites. Apalagi pernah kontak erat dengan warga terkonfirmasi. Tes harus dilakukan hari itu juga tanpa harus menunggu hari kerja.

"Hari ini ada testing dengan swab antigen, terkait hasilnya nanti kepala Puskesmas akan mengambil langkah," imbuhnya.

 

 

Simak video pilihan berikut ini:

Sudah Tidak Sosialisasi Lagi

Sebagai contoh, sambung Agung, berdasarkan hasil testing swab antigen di Puskesmas Simpang Baru, ditemukan 2 orang positif Covid-19. Keduanya langsung dirujuk ke rumah sakit dan Bapelkes untuk menjalani isolasi.

Salah satunya diketahui baru pulang dari daerah Sumatera Barat, sementara seorang lagi melakukan kontak erat dengan penderita Covid-19.

"Kalau kita tangani bersama, maka ini akan mudah, kita saling mengisi menangani Covid-19 bersama-sama," terangnya.

Tidak hanya 2 puskesmas yang menjadi perhatiannya, melainkan 21 puskesmas di Pekanbaru termasuk 87 pos Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Semuanya menjadi garda terdepan menangani Covid-19.

Tak hanya kerja petugas di lapangan, masyarakat juga diajak rajin menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, menghindari atau tidak membuat kerumunan dan beraktivitas di rumah saja.

"Kita sudah sampai pada tahap tidak lagi sosialisasi, tapi penegakan hukum kita kedepankan, masyarakat harus mematuhi aturan yang dibuat pemerintah," tegas mantan Direktur Tipiter Bareskrim Mabes Polri ini.

Beberapa bulan belakangan, Kota Pekanbaru berada di zona merah. Agung bekerja sama dengan pemerintah ingin mengembalikannya ke zona hijau seperti dulu.

"Salah satu kuncinya adalah konsistensi dari petugas dan masyarakat," kata Agung.

50 Ribu Vaksin

Agung menambahkan, setelah 24 Mei 2021 ini situasi akan kembali normal. Hal ini menyusul telah habisnya masa pemberlakuan usai peniadaan mudik.

"Untuk itu tugas kita, yang harus kita selesaikan minggu depan adalah 50 ribu vaksinasi bisa kita selesaikan," ujarnya.

Tidak hanya peran Puskesmas, vaksinasi juga akan dilakukan di lokasi lainnya. Seperti di kampus dan tempat peribadatan. Begitupun petugas akan mobile, di mana petugas mendatangi masyarakat ke tempat tempat jualan, ke pemukiman dan mendatangi setiap rumah.

"Kita akan mendatangi di manapun masyarakat berada," imbuh Agung didampingi Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto.

Sementara itu, Wakil Kapolda Riau Brigjen Tabana Bangun yang ikut mendampingi Agung menyatakan, penanganan Covid-19 perlu identifikasi yang cepat.

"Perlunya mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan, agar dapat kita mempercepat penanganannya," jelasnya.

Data Covid di Simpang Baru

Untuk diketahui, data kasus positif yang ditangani Puskesmas Simpang Baru di bulan Mei 2021di Kelurahan Simpang Baru ada 68 orang, Kelurahan Bina widya 32 orang dan Kelurahan Sungai sibam 22 orang. Total ada 122 orang.

Sedangkan, jumlah pasien Covid-19 yang sudah dirujuk ke rumah sakit, dari Kelurahan Simpang Baru 18 orang, Kelurahan Bina Widya 4 orang, Kelurahan Sungai Sibam, 4 orang, sehingga total 26 orang.

Jumlah pasien yang sudah sembuh, di Kelurahan Simpang Baru 23 orang, di Kelurahan Bina Widya 12 orang dan di Kelurahan Sungai Sibam 15 orang. Total menjadi 50 orang.

Data kasus positif Covid-19 di Kelurahan Sidomulyo Barat 45 orang, di Kelurahan Sialang Munggu 16 orang, di Kelurahan Tuah Karya 46 orang, di Kelurahan Tuah Madani 1 orang, total 122 orang.

Dari angka tersebut, 98 orang dinyatakan telah sembuh dan 1 orang meninggal dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya