Orang Indonesia Tega Bantai Trenggiling Demi Permintaan Bahan Kosmetik Luar Negeri

Personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau berhasil menangkap dua orang pelaku penjual sisik trenggiling.

oleh M Syukur diperbarui 11 Jun 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2021, 09:00 WIB
Konferensi pers pengungkapan penjual sisik trenggiling oleh Reskrimsus Polda Riau.
Konferensi pers pengungkapan penjual sisik trenggiling oleh Reskrimsus Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dua tersangka penjual sisik trenggiling, RH dan SK, mengaku menyesal setelah tertangkap personel Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau. Keduanya menyebut baru sekali menjual karena tergiur harga kulit satwa pengerat itu yang tergolong mahal.

Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Andri Sudarmadi, satu kilo sisik trenggiling di pasaran bernilai Rp6 juta. Biasanya pembeli bakal menyelundupkannya ke luar negeri.

"Sementara dari kedua tersangka, anggota menyita 3,4 kilogram sisik trenggiling," kata Andri didampingi Kasubdit IV Reskrimsus Ajun Komisaris Besar Andi Yul Lapawesean SIK, Kamis (10/6/2021).

Kedua tersangka berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti. Keduanya mengaku ikut mencari trenggiling ke hutan dan terkadang menampung dari warga lain yang sudah menangkap.

Andri menyebut pengusutan penjualan sisik trenggiling tak berhenti di dua tersangka. Penyidik hingga kini masih menelusuri apakah keduanya memiliki jaringan jual beli organ satwa dilindungi.

"Masih mengusut jaringan, diduga masih ada," kata Andri.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Baru Sekali

Kemungkinan keduanya merupakan anggota jaringan karena permintaan sisik trenggiling ini. Apalagi banyak permintaan dari luar negeri, seperti China, Thailand, dan Vietnam.

"Biasanya digunakan untuk bahan kosmetik atau kebutuhan farmasi lainnya," kata Andri.

Sementara itu, tersangka kepada wartawan mengaku baru sekali menjual sisik trenggiling. Keduanya tahu trenggiling merupakan satwa dilindungi tapi nekat menjual karena tergiur harga.

Keduanya tertangkap di Jalan Imam Munandar, Pekanbaru, tepatnya di depan sebuah sekolah. Keduanya menggunakan sepeda motor dari Kabupaten Siak menuju ibu kota provinsi.

"Sisik trenggiling ditaruh di bawah tempat duduk sepeda motor, sisik dibagi ke dua plastik," ucap Andri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya