Gagal Lockdown DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X Lockdown Wisata Keraton

Penutupan tempat wisata milik Keraton Yogyakarta tersebut dilakukan atas dhawuh dalem atau titah langsung Sri Sultan Hamengku Buwono X.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2021, 07:00 WIB
20151104-Wisata-Taman-Sari-Yogyakarta-BH
Wisatawan mengunjungi Sumur Gumuling Tamansari Kraton Kesultanan Yogyakarta,(4/11). Bagunan yang didirikan pada masa pemerintahaan Sulltan Hamangkubuwana I ini banyak di kunjungi wisatawan karena arsitekturnya yang unuk. (Foto/Boy T Harjanto)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menyusul tingginya kasus penularan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X memutuskan menutup sementara sejumlah destinasi wisata milik Keraton Yogyakarta.

"Penutupan wisata Keraton ini adalah salah satu upaya untuk menekan penambahan kasus Covid-19 di DIY," kata Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono, Jumat (25/6/2021).

Menurut Condrokirono, penutupan sementara Wisata Keraton Yogyakarta berlangsung selama satu pekan mulai Sabtu (26/6/2021) hingga Jumat (2/7/2021).

Lokasi wisata yang ditutup antara lain Museum Kereta Keraton, Kompleks Pagelaran, Keben/Kompleks Kedhaton (Museum Keraton), Tamansari, serta Puralaya Imogiri dan Kotagede.

Dikatakan GKR Condrokirono, penutupan tempat wisata milik Keraton Yogyakarta tersebut dilakukan atas "dhawuh dalem" atau titah dari Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Penutupan ini dilakukan untuk menjaga kesehatan keluarga besar Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Abdi Dalem, beserta warga masyarakat Yogyakarta dari Covid-19," ujar putri kedua Sultan HB X ini.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Sterilisasi

Di samping itu, selama penutupan berlangsung, akan dilakukan pembersihan dan sterilisasi total pada lokasi-lokasi wisata milik keraton tersebut.

Pembersihan lokasi-lokasi wisata, menurut dia, sejatinya tidak hanya dilakukan saat masa pandemi saja, melainkan saat situasi normal juga selalu secara berkala.

"Setelah adanya pandemi, pembersihan dilakukan lebih intens dan terjadwal untuk meminimalisir penyebaran virus. Kita upayakan yang terbaik," kata dia.

Ia juga senantiasa mengimbau agar masyarakat tetap menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

"Semoga kita semua senantiasa sadar dan tetap mawas diri," tutup Condrokirono.

Pada Kamis (24/6), kasus konfirmasi Covid-19 di DIY bertambah 791 kasus sehingga secara kumulatif mencapai 55.463 kasus. Sementara kasus sembuh bertambah 258 kasus menjadi 46.644 kasus dan meninggal bertambah 11 kasus sehingga total kasus meninggal mencapai 1.422 kasus.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya