Kebun Binatang Bandung Tutup 1-14 Juli 2021, Bagaimana Nasib 850 Satwanya?

Kebun Binatang Bandung kembali menutup area kunjungan masyarakat mulai 1 Juli hingga 14 Juli 2021 imbas diberlakukannya PPKM.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 02 Jul 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2021, 07:00 WIB
Hewan Langka Di Kebun Binatang Bandung
Kebun Binatang Bandung. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Kebun Binatang Bandung kembali menutup area kunjungan masyarakat mulai 1 Juli hingga 14 Juli 2021 imbas diberlakukannya Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM. Pihak manajemen tengah mengkaji pemotongan gaji kepada 84 karyawannya sebagai salah satu cara efisiensi.

Diketahui, Peraturan Wali Kota (Perwal) Kota Bandung Nomor 61 Tahun 2021 memuat sejumlah aturan, salah satunya penutupan tempat wisata. Regulasi ini kemudian membuat manajemen Kebun Binatang Bandung menutup area kunjungan sejak 17-30 Juni dan dilanjutkan kembali mulai 1-14 Juli mendatang.

Marketing Komunikasi Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafi’I dalam keterangan persnya mengakui kondisi penutupan ini membuat pengelola cukup menarik napas. Sementara pihaknya harus menyiapkan makanan untuk 850-an ekor satwa. 

"Setiap hari kita harus memberi satwa makan dan juga perawatan kesehatan yang nilainya hampir sekitar Rp300 jutaan per bulan. Artinya, kita cukup menguras kantong tabungan perusahaan," kata Sulhan, Kamis (1/6/2021).

Sulhan menyadari keputusan Pemkot Bandung dalam mengendalikan virus Corona (Covid-19) sudah tepat. Apalagi dilatari Kota Bandung yang saat ini memasuki zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19.

Sebagai langkah awal, kata dia, manajemen sedang melakukan pemotongan gaji kepada 84 karyawannya sebagai salah satu cara efisiensi. Hal ini disebabkan sudah tidak mungkin mengurangi pakan bagi 850 ekor satwa yang ada.

"Bila dihitung penutupan ketiga ini sampai 30 hari, artinya memang selama 30 hari ini kami tidak ada pemasukan. Artinya nol sama sekali, sedangkan pengeluaran tetap berjalan untuk gaji karyawan, operasional dan juga pakan satwa," ujar dia.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Buka Sumbangan Pakan Satwa

Petugas Kebun Binatang Bandung sedang memberikan makan rusa timorensis.
Petugas Kebun Binatang Bandung sedang memberikan makan rusa timorensis.

Di sisi lain, dengan adanya penutupan ini manajemen Kebun Binatang Bandung memohon bantuan dari segala pihak yang ingin menyumbangkan dana ataupun pakan langsung. Bagi yang ingin berderma, dipersilakan datang ke kantor mereka di Jalan Taman Sari, Kota Bandung, atau bisa langsung mengantarkannya ke dapur satwa.

"Makan yang kami terima berupa daging sapi, daging ayam, buah-buahan, sayur-sayuran dan pakan satwa lainnya," ucap Sulhan.

Sulhan mengatakan, kegiatan membuka sumbangan bagi satwa ini adalah yang kedua kalinya sejak Kebun Binatang Bandung ditutup pada periode Maret-Juni 2020. Setelah Lebaran tahun ini, sempat ada sekali penutupan selama 10 hari.

Oleh karena itu, manajemen dengan tangan terbuka bila ada yang pihak yang ingin membantu menyumbangkan pakan untuk satwa. Penutupan ini, kata Sulhan, memang membuat beberapa hal di kebun binatang harus dikaji ulang seperti jumlah pakan yang sudah dilakukan beberapa kali.

"Namun, untuk faktor pakan satwa sekarang adalah titik terendah pakan yang bisa diberikan kepada satwa. Bila ditekan lagi kemungkinan akan ada hal-hal atau dampak negatif bagi para satwa," kata dia. 

Sulhan mengaku pihaknya sudah mengkaji secara mendalam dan melakukan modifikasi pakan satwa. Akan tetapi, bila dilakukan pengurangan lagi khawatir akan hal dampak negatif bagi satwa seperti sakit dan malnutrisi bagi satwa yang bersangkutan.

"Itu jangan terjadi karena kalau terjadi akan ada beberapa satwa yang bisa mati akibat kekurangan pakan," ujarnya.

Pada penutupan periode pertama 2020 lalu, semua satwa selamat karena modifikasi yang dilakukan seperti yang ada pada saat ini. "Faktor kesehatan juga harus dilihat dalam modifikasi pakan karena jangan sampai modifikasi atau pengurangan berdampak pada kesehatan satwa," ungkap Sulhan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya