Liputan6.com, Pekanbaru - Angka kematian pasien Covid-19 di Riau masih tinggi. Rata-rata per hari ada 10 hingga 15 warga meninggal setelah terinfeksi virus corona yang diperburuk oleh penyakit bawaan atau komorbid.
Menurut juru bicara Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi, isolasi mandiri menjadi salah satu faktor tingginya kematian. Banyak warga tidak mau dibawa ke rumah sakit meskipun kondisinya sudah parah di rumah.
Advertisement
Baca Juga
"Akhirnya terlambat dibawa ke rumah sakit, tidak tertolong," kata Yovi di Pekanbaru.
Oleh karena itu, Yovi mengingatkan masyarakat terpapar Covid-19 mengenali gejala yang dialami ketika melakukan isolasi mandiri. Ada beberapa gejala yang seharusnya cepat ditangani oleh petugas medis di rumah sakit.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Ciri Gejala Berat
Gejala itu, sebut Yovi, di antaranya demam terus menerus selama isolasi mandiri. Berikut, dada terasa sesak dan susah bernapas tanpa bantuan oksigen.
"Itu tanda harus dibawa segera ke rumah sakit, jangan sampai terlambat karena susah memberi pertolongan," kata Yovi.
"Selama ini pasien datang ke rumah sakit sudah dalam gejala sedang menuju berat ataupun sudah di kondisi berat, sudah terlambat," tambah Yovi.
Yovi menjelaskan, warga meninggal karena Covid-19 di Riau didominasi warga berumur di atas 50 tahun. Warga ini selalu ada komorbid atau penyakit penyerta seperti asma, hipertensi, hingga jantung.
"Ada juga yang meninggal muda tapi biasanya disertai asma yang sudah parah, hipertensi tidak terkontrol," jelas Yovi.
Yovi mengimbau warga terinfeksi Covid-19 agar menjalani isolasi di fasilitas milik pemerintah agar lebih terkontrol. Kalau ingin tetap di rumah, warga diminta memperhatikan kondisi, misalnya rumah luas dan ada lebih satu kamar mandi.
Advertisement