Izin Pasang Jerat Biawak, Bapak di Sangihe Ditemukan Mengambang di Sungai

Seorang bapak di Kepulauan Sangihe, Sulut, ditemukan meninggal dunia di Sungai Makatene.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 14 Jul 2021, 03:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2021, 03:00 WIB
Lokasi penemuan mayat di di Sungai Makatene, Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Lokasi penemuan mayat di di Sungai Makatene, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Liputan6.com, Manado - Seorang petani bernama Niklas Sasambe (62), warga Kampung Lesabe, Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulut, ditemukan meninggal dunia di Sungai Makatene kampung setempat, pada Minggu (11/7/2021). Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh anak kandungnya, Pilatus Sasambe (34).

Pilatus mengungkapkan, ayahnya keluar rumah pada Minggu siang sekitar pukul 13.30 Wita, untuk memasang perangkap biawak di Sungai Makatene, Sangihe. Jaraknya kurang lebih 100 meter dari rumah mereka.

Saat itu Niklas sempat menyampaikan segera pulang, karena akan menghadiri ibadah duka di Lindongan I Tiwelo, Kampung Lesabe. Namun hingga pukul 17.00 Wita, ayahnya tak kunjung pulang, hingga Pilatus menyusulnya ke sungai sekaligus akan memasang perangkap kepiting.

Pilatus lalu menggunakan perahu kecil menuju lokasi pemasangan perangkap, dan tiba-tiba melihat sesosok tubuh pria mengapung di sungai. Pilatus pun segera mendekat dan ternyata pria tersebut adalah ayah kandungnya.

Korban yang saat itu sudah dalam keadaan meninggal dunia lalu dinaikkan ke atas perahu, dan dibawa ke rumah.

Pilatus menjelaskan, sang ayah mempunyai riwayat penyakit jantung sejak sekitar dua tahun lalu, dan sering berobat ke rumah sakit. Dia juga menambahkan, pihak keluarga menolak autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.

Sementara itu kejadian ini juga dilaporkan ke Polsek Tabukan Selatan, Polres Kepulauan Sangihe dan Puskesmas Manalu.

Dokter Fiblesti Papendang didampingi Tim Inafis Polres Kepulauan Sangihe yang dipimpin Iptu F Wajiran serta Polsek Tabukan Selatan memeriksa bagian luar jenazah korban. Pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.

Iptu Wajiran mengatakan, pihak keluarga korban menolak proses otopsi yang dinyatakan melalui surat pernyataan penolakan.

“Jenazah korban lalu diserahkan kepada pihak keluarga, dan dimakamkan pada Selasa siang,” ujarnya di Mapolres Sangihe.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya