Perjuangan Pak Pos Sukses Bagikan Bantuan Sosial Tunai Tepat Waktu Saat PPKM

Proses pendistribusian BST berjalan lancar sesuai rencana. Kekhawatiran timbulnya antrean dan kerumunan massa saat pembagian program social safety net (Jaring Pengaman Sosial) tersebut, tidak terbukti.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 04 Agu 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2021, 08:00 WIB
Proses pendistribusian BST berjalan lancar sesuai rencana. Kekhawatiran timbulnya antrian dan kerumunan massa saat pembagian program social safety net (Jaring Pengaman Sosial) tersebut, tidak terbukti.
Proses pendistribusian BST berjalan lancar sesuai rencana. Kekhawatiran timbulnya antrian dan kerumunan massa saat pembagian program social safety net (Jaring Pengaman Sosial) tersebut, tidak terbukti. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kantor Pos Cabang Garut, Jawa Barat sukses mendistribusikan Bantuan Sosial Tunai (BST) sebesar Rp600 ribu ke 96 persen lebih target penerima atau puluhan ribu masyarakat Garut saat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 lalu.

"Masih ada data sisa yang belum kami distribusikan karena datanya yang tidak sesuai," ujar Kepala Kantor Pos Cabang Garut Andrianto, Selasa (3/8/2201).

Menurutnya, proses pendistribusian BST berjalan lancar sesuai rencana. Kekhawatiran timbulnya antrean dan kerumunan massa saat pembagian program social safety net (Jaring Pengaman Sosial) tersebut, tidak terbukti.

"Alhamdulillah berkat bantuan semua pihak termasuk kesiapan petugas di desa, semuanya berjalan lancar," ujar dia.

Saat pembagian berlangsung, Andrianto tidak menampik masih ditemukan adanya sejumlah kerumunan massa, meskipun dengan jumlah tidak signifikan.

"Kalau menghilangkan 100 persen kerumunan massa memang sulit, tapi kami terus berupaya agar pendistribusian tetap berjalan sesuai prokes Covid-19," kata dia.

Tidak hanya itu, selama proses pendistribusian berlangsung, seluruh anggaran yang diamanatkan pemerintah diberikan sesuai dengan data yang diterima pihak Kantor Pos.

"Tidak hanya disaksikan oleh satgas Covid-19 di desa, tetapi juga oleh seluruh Forkopimdes di tiap desa, sehingga dari kami dipastikan tidak ada kutipan atau pemotongan bantuan," kata dia.

Sesuai aturan yang berlaku, semua pihak yang ikut dalam pendistribusian BST, ikut bertanggung jawab terhadap seluruh anggaran yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan tersebut.

"Jika ada temuan mengenai pemotongan atau apapun alasannya, laporkan saja pada kami," dia mengingatkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak video pilihan berikut ini:

Tanpa Potongan

Kepala Pos Garut Andrianto mengatakan, Proses pendistribusian BST berjalan lancar sesuai rencana. Kekhawatiran timbulnya antrian dan kerumunan massa saat pembagian program social safety net (Jaring Pengaman Sosial) tersebut, tidak terbukti.
Kepala Pos Garut Andrianto mengatakan, Proses pendistribusian BST berjalan lancar sesuai rencana. Kekhawatiran timbulnya antrian dan kerumunan massa saat pembagian program social safety net (Jaring Pengaman Sosial) tersebut, tidak terbukti. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Andri mencatat, data terbaru penerima manfaat yang dibagikan mencapai 85.635 keluarga penerima manfaat  atau sekitar Rp51 miliar. Angka itu naik hampir dua kali liat jika dibanding pembagian interval Mei-April lalu sebanyak 46.755 atau sekitar Rp27 miliar.

Khusus pembagian BST saat ini, lembaganya masih menemukan data penerima tidak sesuai data,  kemudian data penerima telah meninggal dunia, alamat penerima yang tidak sesuai, hingga penerima yang dimaksud sudah pindah domisili.

"Jika masih ditemukan data ganda, seluruh uang bantuan akan segera dikembalikan lagi ke negara," kata dia.

Atas capaian itu, Andrianto menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak terutama Forkopimda, Satgas Covid-19 Garut, termasuk elemen masyarakat terhadap pendistribusian itu.

“Terutama seluruh anggota Polres Garut, Kodim 0611, Pol PP yang langsung terlibat membantu kami di lapangan,” ujarnya.

Andri menambahkan, selain pendistribusian BST, lembaganya juga mendapatkan mandat pemerintah melalui perum Bulog, untuk mendistribusian bantuan beras bagi 239.821 penerima sekitar atau sekitar 2.398 ton.

"Untuk pendistribusian beras hingga kini sudah mendekati 50 persen, dan diupayakan segera mungkin selesai sesuai data seluruh penerima," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya