Semangat Pak Pos Salurkan Bansos di Tengah Pandemi Covid-19 dan Longsor Garut

Di tengah ancaman pandemi Covid-19 serta bencana alam yang melanda Garut, Kantor Pos Cabang Garut, Jawa Barat tetap berusaha menyalurkan bantuan sosial sesuai dengan jadwal dan target yang ditentukan pemerintah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 16 Jan 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2021, 05:00 WIB
Dengan medan yang cukup terjal, sejumlah petugas kantor pos cabang Garut, Jawa Barat tetap bersemangan melakukan pelayanan pembagian Bantuan Sosial Tunai.
Dengan medan yang cukup terjal, sejumlah petugas kantor pos cabang Garut, Jawa Barat tetap bersemangan melakukan pelayanan pembagian Bantuan Sosial Tunai. (Li[utan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Di tengah ancaman pandemi Covid-19 dan bencana alam, Kantor Pos Garut, Jawa Barat, terus berjibaku menyelesaikan pendistribusian Bantuan Sosial Tunai (BST) yang diberikan pemerintah saat ini.

Tenggat waktu yang sempit, hanya sepekan, yang diberikan pemerintah untuk menyalurkan program dari Kementerian Sosial (Kemensos) itu, bukan alasan untuk tidak menyelesaikan misi mulia tersebut tepat waktu, terutama pada masa sulit seperti pandemi Covid-19.

"Total ada 58,982 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang tersebar di 42 kecamatan dan 442 desa seluruh Garut," ujar Kepala Kantor Pos Garut Andrianto, Selasa (12/1/2021).

Menurut Andri, pendistribusian program BST kali ini memang terbilang istimewa, selain berada di tengah pandemi Covid-19 yang tengah berkecamuk, pembagian program Kemensos itu tepat memasuki musim hujan yang rawan terjadinya bencana di Garut.

"Apalagi di wilayah selatan, kami mendapat info sering terjadinya longsor dan bencana alam lainnya sehingga jalan kadang gak bisa dilalui," kata dia.

Namun, meskipun demikian, kondisi itu tidaklah menjadi penghalang dirinya dan staf yang diberangkatkan, untuk menyampaikan program pemerintah itu.

"Memang itu sudah risiko yang harus dihadapi, tapi bersyukur semua pihak terutama TNI-Polri bisa saling membantu," ujarnya bangga.

Tahun ini total anggaran yang diberikan berjumlah sekitar Rp17 miliar. Angka itu merupakan akumulatif dari besaran bantuan sebesar Rp300 ribu yang diperuntukkan bagi 58.982 KPM (Keluarga Penerima Manfaat).

Di tengah ancaman bencana tersebut, Andi bersyukur, angka penerima bantuan tahun ini berkurang dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka 70 ribu penerima.

"Berapa pun itu, tugas kami hanya menyampaikan program tepat waktu dan tepat jumlah, sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan tanpa ada potongan sepeser pun," ujar dia.

Dalam praktiknya, setelah surat panggilan penerima dan cetak daftar nominatif dibuat, dia menginstruksikan 24 kantor cabang Kantor Pos di 42 kecamatan, langsung bekerja ekstra melayani pelayanan bagi masyarakat.

"Kantor kami mulai buka sejak pukul 08.00 pagi hari hingga pukul 22.00 WIB malam," kata dia.

Bahkan, untuk menghindari adanya pungutan liar atau pemotongan terhadap jumlah bantuan, lembaganya sengaja menurunkan tim satuan tugas (Satgas) khusus pendistribusian bantuan BST.

"Siapa pun masyarakat yang merasa dirugikan silahkan laporkan kepada kami, kami tidak segan memberikan tindakan tegas bagi mereka yang terlibat," ujar dia mengingatkan.

Dengan upaya itu, Andri berharap seluruh bantuan yang diberikan bisa tersalurkan tepat waktu hingga esok hari, sebagai hari terakhir pembagian bantuan BST tersebut.

"Kami terus mengingatkan masyarakat mohon datang tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditentukan agar berjalan lancar," dia menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya