Liputan6.com, Gunungkidul - Gabut dan lama tak bersekolah jadi alasan tujuh bocah di bawah umur yang ditangkap polisi karena melakukan perusakan dan penyobekan sejumlah umbul umbul dan bendera merah putih di beberapa lokasi di Gunungkidul.
Aksi tersebut sempat dipergoki warga namun berhasil lolos karena mereka berhasil mengelabui warga yang mengejar.
Dalam tiga hari terakhir, mereka melakukan perusakan bendera merah putih dan belasan umbul-umbul di beberapa tempat di Kapanewon Karangmojo dan Wonosari. Motifnya, konon mereka bosan karena sudah lama tidak masuk sekolah.
Advertisement
Baca Juga
Warga Padukuhan Grogol IV Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Imam Nur Arifin menceritakan, pada Sabtu (14/8/2021) dinihari sekitar pukul 00.15 WIB, sewaktu pulang dari ronda ada warga yang mengabari dirinya jika ada anak-anak membuat keributan. Anak-anak tersebut merusak umbul-umbul dan bendera merah putìh yang dipasang warga di pinggir jalan.
"Kan biasa, dalam rangka 17-an kita pasang bendera merah putih dan umbul-umbul," ujar Imam di Mapolsek Wonosari, Sabtu.
Usai mendapat laporan, ia bersama warga lainnya berusaha mengejar anak-anak tersebut menggunakan sepeda motor. Namun karena anak-anak sudah beberapa saat kabur menggunakan sepeda motor akhirnya mereka berhasil ditemukan di lapangan Grogol I.
Anak-anak yang tengah nongkrong di lapangan tersebut lantas diinterogasi dan mengaku jika anak-anak tersebut juga mengejar anak-anak yang lain yang yang melakukan keributan. Warga kemudian melepaskan anak-anak yang semula diduga pelaku perusakan bendera tersebut.
"Sabtu pagi, ada warga kami menginvestigasi ke padukuhan lain di Kapanewon Wonosari,"ujar dia.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kata Polisi
Warga Grogol lantas meminta salah seorang anak di Kapanewon Wonosari untuk mencari informasi siapa pelaku perusakan bendera. Hingga akhirnya diketahui identitas anak-anak tersebut dan kebetulan juga anak-anak tersebut melintas.
Warga kemudian meringkusnya dan melakukan interograsi hingga akhirnya anak-anak tersebut mengakui perbuatannya. Karena geram dengan ulah anak-anak tersebut lantas dibawa ke Mapolsek Wonosari untuk diproses lebih lanjut.
"Kami ingin tahu sebenarnya motifnya apa. Kok melakukannya di beberapa tempat. Ngakunya itu lha mau ngapain, katanya gabut karena lama tidak sekolah," tambahnya.
Kanit Reskrim Polsek Wonosari, Iptu Sofyan Susanto membenarkan peristiwa tersebut. Perusakan pertama dilakukan di Padukuhan Kajar Kapanewon Wonosari pada tanggal 11 Agustus lalu. Kemudian tanggal 12 Agustus malam juga ada perusakan di wilayah Argowijil Karangtengah.
"Kemudian tanggal 13 malam sampai 14 Agustus dinihari juga ada perusakan dari Kajar hingga Karangmojo lagi," kata Sofyan.
Pelakunya adalah 7 anak-anak di bawah umur asal Kapanewon Wonosari. Dalam pemeriksaan sementara motif mereka hanya iseng dan kumpul-kumpul di salah satu rumah kemudian naik sepeda motor berkeliling untuk melakukan perusakan bendera dan umbul-umbul.
"Mereka spontan melakukan pencabutan umbul-umbul dan bendera. Tidak ada motif lain sementara," ungkapnya.
Advertisement