4 Sekawan di UGM Sulap Limbah Kulit Salak Jadi Permen Antidiabetes

Di tangan empat mahasiswa UGM, limbah kulit salak ternyata bisa disulap jadi permen antidiabetes bernama Salacca Soft Candy.

oleh Yanuar H diperbarui 07 Sep 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 10:00 WIB
permen
Ilustrasi permen. (Foto: Shirley Hirst from Pixabay)

Liputan6.com, Yogyakarta - Di tangan empat mahasiswa UGM, limbah kulit salak ternyata bisa disulap jadi permen antidiabetes bernama Salacca Soft Candy. Keempat mahasiswa itu adalah Aulia Nur Aeni Kholisoh (Fisipol), Ginna Ervarizki (FIB), Nafis Muhimmatul ‘Ulya ( Fakultas Biologi), dan Vera Nurohmah Indrawati (Fakultas Biologi).

Aulia Nur Aeni Kholisoh mengatakan. ide membuat permen yang kaya gizi ini ari keprihatinan nasib petani salak yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya petani salak di Srumbung, Magelang, yang mengalami penurunan pendapatan dari penjualan salak.

Lantas Aulia dan ketiga rekannya mengolah buah salak menjadi produk olahan yang tahan lama dan bernilai ekonomis. Mereka pun mencetuskan ide memanfaatkan buah sekaligus kulit salak untuk diolah menjadi permen yang sehat dan aman dikonsumsi, termasuk mencegah diabetes.

"Dari beberapa literatur disebutkan bahwa kulit salak mengandung zat bioaktif seperti flavonoid, fenolik, antioksidan, dan zat aktif lainnya yang berfungsi untuk menstabilkan kadar gula darah yaitu dengan menghambat enzim α-glukosidase," katanya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Penderita Diabetes di Dunia

Data WHO mencatat pada tahun 2014 terdapat 422 juta jiwa penderita diabetes di seluruh dunia dan diprediksi pada 2045 akan mencapai 629 juta jiwa di seluruh dunia jika tidak dilakukan intervensi. Oleh sebab itu keempat mahasiswa muda ini berinovasi membuat makanan yang sehat dan memiliki kandungan anti diabetes dengan membuat permen dari sari buah dan ekstrak kulit salak ditambahkan madu murni sebanyak 38% untuk menambah rasa legit.

"Pemilihan madu sebagai pemanis tidak hanya menambah rasa manis saja namun madu mengandung zat antioksidan yang berfungsi sebagai imun booster dikala pandemi," katanya.

Dalam satu kemasan Salacca Soft Candy mengandung zat antioksidan sebanyak 1045,2688 ppm, flavonoid 0,0253%, dan fenolik 0,1358%. Selain itu juga mengandung protein total 0,1763% dan vitamin C 53,0581 mg/100g.

"Protein ini dapat berfungsi sebagai zat pembangun, sedangkan vitamin C juga berfungsi sebagai imun booster," tuturnya.

Sementara Ginna menambahkan tujuan pembuatan produk Salacca Soft Candy yaitu tercipta inovasi produk permen sehat dengan pemanfaatan kulitsalak yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan baik usia anak-anak, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Produk Salacca Soft Candy diluncurkan ke pasar dengan harga Rp 8.000 untuk satu kemasan permen seberat 50 gram.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya