'Pembangunan Liar' Pelabuhan Sebawang di Tana Tidung

Pemerintah Kabupaten (Pempkab) Tana Tidung berencana membangun Dermaga Sebawang, yang terletak di Desa Sebawang, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara).

oleh Abelda RN diperbarui 21 Sep 2021, 22:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2021, 22:00 WIB
Pelabuhan di Tana Tidung
Pembangunan Pelabuhan di Tana Tidung Kalimantan Utara (Kaltara).

Liputan6.com, Tarakan - Pemerintah Kabupaten (Pempkab) Tana Tidung berencana membangun Dermaga Sebawang, yang terletak di Desa Sebawang, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara).

Rencananya, pembangunan Dermaga Sebawang tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Tana Tidung, dengan nilai pagu anggaran Rp670 juta.

Untuk diketahui, hingga saat ini Desa Sebawang belum memiliki pelabuhan dan dermaga resmi, sehingga warga setempat yang ingin menyandarkan perahunya hanya bisa merapat di tepi sungai, di lokasi rencana pembangunan dermaga tersebut.

Selain warga yang kerap menggunakan lokasi tersebut untuk aktivitas kegiatan moda transportasi sungai, diduga, lokasi pembangunan dermaga itu juga kerap digunakan salah satu perusaahan sawit di Kaltara, untuk mengangkut hasil panennya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Masuk Sistem Pengadaan

Pelabuhan di Tana Tidung
Pelabuhan di Tana Tidung Kalimantan Utara.

Rencana pembangunan dermaga ini telah masuk lelang pada sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Tana Tidung. Berdasarkan pantauan di LPSE Tana Tidung, lelang tersebut, diikuti sebanyak 18 kontraktor dan belum ditentukan siapa pemenang lelangnya.

Namun, lelang proyek pembangunan Dermaga Sebawang itu sudah dilakukan proses pengerjaan. Padahal, Pemkab Tana Tidung melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, belum menetapkan siapa kontraktor pemenang lelang untuk pengerjaan proyek Dermaga Sebawang.

Alhasil, lelang proyek Dermaga Sebawang ini menjadi tanda tanya sebagian masyarakat Tana Tidung, mengingat pemenang belum diketahui tapi progres pembangunan sudah berjalan. Sebagian masyarakat Tana Tidung menduga bahwa proyek yang dilelang melalui website LPSE itu merupakan proyek fiktif.

Tanpa Plang

Tim SAR Tarakan Kaltara yang melakukan evakuasi jenasah korban. Foto istimewa
Tim SAR Tarakan Kaltara melakukan proses evakuasi jenasah korban. Foto istimewa

Bukan tanpa sebab warga menduga proyek dermaga Sebawang itu diduga proyek fiktif, pasalnnya saat dilakukan penelusuran di lokasi pengerjaan proyek tersebut, tidak terdapat papan pengumuman (plang) pengerjaan proyek sebagaimana mestinya yang tertera di web LPSE Tana Tidung.

Belum lagi, beredar kabar bahwa pembangunan Dermaga Sebawang yang telah berjalan ini bukan dilakukan salah satu peruaahaan kontraktor peserta lelang. Beredar kabar, pengerjaan Dermaga Sebawang ini justru diduga dilakukan salah satu perusahaan sawit di Kaltara, yang biasa menggunakan lokasi tersebut untuk kegiatan bongkar muat hasil panen.

Tidak hanya itu, berdasarkan informasi yang ada, lokasi pembangunan Dermaga Sebawang juga belum memiliki Surat Keputusan (SK) dari Menteri Perhubungan (Menhub), baik itu penggunaanya untuk pelabuhan bongkar muat barang atau angkutan umum.

Tanggapan Pejabat Terkait

Terkait hal itu, saat media mencoba mengklarifikasi melalui aplikasi WhatsApp, Kabid Prasarana Keselamatan Perhubungan, Dinas Perhubungan (Dishub) Tana Tidung, Pito mengatakan, pengerjaan Dermaga Sebawang tersebut bukan dikerjakan oleh Pemkab Tana Tidung.

"Datangi pejabat Pemkab saja supaya infonya lebih jelas, karena memang belum ada kontrak pengerjaan di situ (Dermaga Sebawang)," kata Pito, Senin (13/9/2021).

Tidak hanya itu, Pito juga menyarankan, untuk mempertanyakan pihak mana yang melakukan pengerjaan di Dermaga Sebawang saat ini. Ia juga mengakui, sejauh ini belum mengetahui apakah ada perubahan PPK dan PPTK pada rencana proyek pembangunan dermaga itu.

"Kalau mau tanya saja pekerja di situ, mereka bekerja atas nama siapa atau PT apa, karena dari kami (Dishub) belum ada pengerjaan sama sekali," bebernya.

Sebelumnya, Pito menjelaskan bahwa pembagunan Dermaga Sebawang itu bukan dikerjakan Pemkab. Namun, saat disinggung keberadaan lelang di LPSE itu untuk di lokasi mana, tujuannya apa, dan kenapa lelang masih tertera, dia hanya menyarankan untuk ke kantornya.

Padahal, jika benar pengerjaan Dermaga Sebawang ini sudah ada pihak lain yang mengerjakan baik secara swadaya atau program CSR, hingga dermaganya dapat digunakan warga dengan baik. Semestinya, pagu anggaran Rp670 juta untuk pembangunan dermaga itu dapat dialihkan, untuk pembangunan lainnya di Tana Tidung yang lebih urgensi.

"Kalau bisa ke kantor saja, saya lebih suka tatap muka langsung, jadi biar tahu lebih jelas dan diceritakan versi lengkapnya," jawab Pito.

Sementara itu, saat Liputan6.com mencoba menghubungi Plt Kadishub Tana Tidung, Hadi Ariyanto belum mau berkomentar jauh terkait pembangunan Dermaga Sebawang yang terus berproses, tetapi pemenang lelang di LPSE Tana Tidung belum ditentukan.

"Langsung ke kantor saja karena saya masih isolasi mandiri (isoma), saya sudah sampaikan ke staf nanti biar staf yang jelaskan," ucap singkat Plt Kadishub.

Hingga berita ini diterbitkan, Liputan6.com sudah menunggu konfirmasi dari pihak terkait lebih dari 24 jam. Akan tetapi, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi dan jelas dari Plt Kadishub Tana Tidung.

Wakil Bupati Tana Tidung Juga Tidak Tahu

Rumah gubuk nenek Zahra di Bulungan Kaltara. Foto istimewa
Rumah gubuk nenek Zahra di Bulungan Kaltara.

Wakil Bupati Tana Tidung, Hendrik mengakui belum menerima dan mendapatkan laporan terkait proses lelang dan pengerjaan Dermaga Sebawang yang saat ini tengah berlangsung dari OPD Terkait.

"Saya enggak dikasih tahu (proses lelang dan pengerjaannya) dari mereka, kalau enggak dikasih masuk ke media saya enggak tahu," tegas Wabub Hendrik, Senin (20/9/2021) saat dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp.

Hendrik memastikan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Kepala OPD terkait untuk meminta klarifikasi terkait proses lelang proyek dan pengerjaan Dermaga Sebawang, yang terletak di Desa Sebawang.

"Besok (Selasa) saya cek, nanti akan saya cek melalui Kepala OPD terkait," tutup Hendrik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya