Detik-Detik Balita Tewas Tertimbun Longsor Saat Terlelap di Banjarnegara

Saat longsor terjadi, balita bernama Gilang Angga Putra (3) dan kakak perempuannya, Afiyanti (23) tengah terlelap tidur di warung sekaligus bagian rumah yang paling dekat dengan tebing

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 22 Okt 2021, 02:30 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2021, 02:30 WIB
Seorang balita tewas tertimbun longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/BPBD Banjarnegara)
Seorang balita tewas tertimbun longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Liputan6.com/BPBD Banjarnegara)

Liputan6.com, Banjarnegara - Seorang balita tewas tertimbun longsor di Dusun Sidakarya RT 06 RW 03 Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Kamis (21/10/2021). Tanah longsor yang menimpa rumah warga ini terjadi setelah hujan deras dan angin kencang sejak pukul 14.00 WIB.

Longsor terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Tebing setinggi 4 meter dan panjang 6 meter longsor menimpa sebuah rumah yang membuka warung kelontong.

Saat longsor terjadi, balita bernama Gilang Angga Putra (3) dan kakak perempuannya, Afiyanti (23) tengah terlelap tidur di warung sekaligus bagian rumah yang paling dekat dengan tebing. Akibatnya material longsor menerjang mereka berdua.

Gilang terkubur dan ditemukan meninggal dunia setelah berhasil dievakuasi oleh warga pada pukul 16.00 WIB. Sementara Afiyanti kakaknya mengalami luka ringan dan telah mendapat perawatan dari bidan Desa Mlaya.

Tim Reaksi Cepat BPBD Banjarnegara dipimpin langsung oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik, Andri Sulistyo SOR datang ke lokasi untuk membantu proses evakuasi korban longsor dan membuka akses jalan yang tertutup.

"Mewakili Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, kami menyatakan rasa belasungkawa yang dalam atas meninggalnya korban," kata Andri.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

10 Longsor di Banjarnegara

Akibat lain longsor ini, akses jalan belum bisa maksimal karena hujan masih turun dan belum memungkinkan untuk pembersihan.

“Akan kami koordinasikan dulu dengan PUPR terkait pembukaan akses yang tertutup longsor, karena setidaknya ada delapan laporan kejadian tanah longsor yang masuk ke Pusdalops. Dan semuanya harus tertangani dengan baik,” kata Andri.

Dari data yang dihimpun Pusdalops BPBD Banjarnegara pada 21 Oktober 2021, sejak pukul 14.00 WIB hingga pukul 22.00 tercatat ada 10 titik kejadian tanah longsor di wilayah Banjarnegara. Maka dari itu, Andri meminta masyarakat Banjarnegara untuk waspada.

“Mohon untuk warga masyarakat yang berada di wilayah rawan longsor, untuk selalu waspada jika terjadi hujan lebat lebih dari dua jam," tururnya.

Untuk menghindari korba jiwa, BPBD mengimbau masyarakat agar mevakuasi diri ke rumah sanak kerabat yang aman dan melaporkan ke perangkat desa. Selain itu BPBD juga mengajak desa tangguh bencana untuk proaktif membangun sistem komunikasi dan saling memantau kondisi lingkungan.

"Kami juga minta kerja sama dari pemerintah desa terlebih bagi yang sudah dibentuk Destana untuk proaktif, bangun sistem komunikasi dan saling memantau lingkungan rawan," kata Andri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya