Begal Payudara Gentayangan Bikin Resah Warga Kota Santri Tasikmalaya

Aksi begal payudara pria bersepeda motor membuat resah warga di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dalam sepekan terakhir.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 03 Nov 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2021, 23:00 WIB
Para korban yang mayoritas remaja putri tersebut, meradang terhadap aksi asusila yang dilakukan dengan cara memegang bokong dan payudara korban.
Para korban yang mayoritas remaja putri tersebut, meradang terhadap aksi asusila yang dilakukan dengan cara memegang bokong dan payudara korban. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Aksi begal payudara pria bersepeda motor membuat resah warga di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dalam sepekan terakhir. Para korban yang mayoritas remaja putri kesal dan meminta aparat penegak hukum menangkap pelaku secepatnya.

Seorang korban berinisial GB, mengaku jengah terhadap kelakuan bejat para pelaku, terlebih dilakukan saat dirinya mengendarai sepeda motor sehingga berpotensi mengancam keselamatan jiwa.

Saat itu, dirinya mengendari sepeda motor seorang diri di bilangan Jalan Sukahaji, Singaparna, Tasikmalaya, pada Jumat, 29 Oktober lalu. Lalu dipepet pelaku menggunakan sepeda motor dengan helm tipis yang biasa digunakan para pesepeda.

"Ternyata bukan saya saja yang jadi korban. Ada lagi perempuan lain," ujarnya. 

Adi, seorang saksi mata membenarkan aksi begal payudara itu. Menurutnya, pelaku kerap mencari korban perempuan muda yang berkendara di malam hari.

Tanpa basa basi, pelaku langsung memegang payudara dan bokong korban, lalu tancap gas melarikan diri.

"Saya kira temannya korban ternyata pegang-pegang," ujar dia, Selasa (2/11/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Korban Lebih dari Satu

Belakangan aksi begal payudara tersebut tidak hanya dialami GB, beberapa perempuan muda di kota Santri tersebut mengaku juga telah menjadi korban. Mereka kini trauma dan tidak berani berkendara seorang diri.

Meski belum ada laporan warga, polisi langsung turun tangan menyelidiki kasus ini. Petugas mendatangi lokasi kejadian untuk memintai keterangan saksi mata.

"Kami lakukan patroli untuk minimalisir kejadian itu," ujar Kapolsek Singaparna Kompol Semiyono.

Untuk menghindari kejadian serupa, Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono mengintruksikan seluruh jajarannya melakukan patroli demi mengantisipasi perbuatan asusila ini.

"Ini (patroli dilaksanakan) biar merasa aman dan benar-benar aman tidak ada kejadian itu lagi," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya