Menakar Kesiapan Migrasi Siaran Televisi Analog ke Digital di Sulut

Terhitung sejak 2 November 2022 mendatang, siaran televisi bakal beralih dari analog ke digital.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 09 Nov 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2021, 21:00 WIB
Sub Koordinator LPS dan LPA Televisi Kemenkominfo Mesania Mimaisa Sebayang.
Sub Koordinator LPS dan LPA Televisi Kemenkominfo Mesania Mimaisa Sebayang.

Liputan6.com, Manado - Terhitung sejak 2 November 2022 mendatang, siaran televisi bakal beralih dari analog ke digital. Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) terus bergerak melakukan sosialisasi serta menyiapkan berbagai hal pendukung. Bagaimana kesiapan televisi-televisi di Sulut menghadapi era digital ini?

Sub Koordinator LPS dan LPA Televisi Kemenkominfo Mesania Mimaisa Sebayang menjelaskan, langkah strategis yang diambil oleh pemerintah adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk di Sulut. Ini dimaksudkan agar pesan dan tujuan dari kebijakan perpindahan televisi digital tercapai.

“Salah satu cara yang dilakukan seperti pertunjukan rakyat migrasi televisi analog menuju digital yang disampaikan dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami,” papar Mesania saat menggelar sosialisasi di TVRI Stasiun Sulut, Sabtu (6/11/2021).

Dia mengungkapkan, pada setiap pertunjukan akan menghadirkan narasumber ahli di bidang penyiaran, media komunikasi, pemerintah, perumus kebijakan, pelaku usaha, pelaku industri pertelevisian, akademisi, dan pemerhati ekonomi digital. Kemenkominfo juga mempunyai tim gugus tugas untuk migrasi digital, salah satunya adalah kegiatan pertunjukan kesenian daerah. 

“Tahun ini ada 15 provinsi untuk mengadakan kegiatan seperti ini. Tapi selain ini, di tim yang lain juga kita rutin setiap minggu ada sosialisasi, tapi karena kondisinya pandemi kita virtual,” ujar Mesania.

Dia menambahkan, terkait transformasi digital nantinya akan ada bantuan dari pemerintah, namun bagi yang memiliki televisi. Cuma secara teknisnya nanti akan dikoordinasikan dengan instansi terkait, data-data menyangkut masyarakat kurang mampu itu seperti apa.

“Pasti ada bantuan, karena memang di Peraturan Menteri juga begitu. Karena ada kategorinya juga, yang pasti masyarakat yang ada televisinya,” kata Mesania.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penghentian Siaran

Terkait target peralihan televisi, Kabid Kominfo Publik Diskominfo Provinsi Sulut Ivone RJ Kawatu mengatakan, sesegera mungkin karena akan ada tahap pertama penghentian siaran pada 30 April 2022.  

“Alih siaran televisi digital dilakukan bukan hanya bersinergi dengan KPID, TVRI, dan lainnya, tetapi disosialisasikan  lewat media massa dan media sosial,” ujar Kawatu.

Koordinator Umum TVRI Sulut Subiyanto mengatakan, pihaknya telah matang dalam menyambut transformasi digital tahun depan.

“Soal kesiapan kita sudah siap. Kita sudah berusaha , jam Sembilan pagi setiap Senin sampai Jumat itu live dialog selama Tiga jam,” kata Subiyanto optimis.

Pertunjukan Virtual Kesenian Daerah yang digelar di TVRI Sulut, Sabtu (6/11/2021), mengusung tema ‘Bersiap Digital Sambut Siaran TV Digital dari Sulawesi Utara’ menampilkan tarian tangkap cakalang. Juga dua pelawak kondang Sulut yaitu Ramli Hiola alias Amoy dan Om Kale.

Sulut berada dalam daftar ke-10 lokasi khusus wilayah pertunjukan rakyat yang diselenggarakan oleh Tim Pokja Komunikasi Publik ASO (Analog Switch Off). Dengan target membangun pemahaman, kepercayaan, dan partisipasi publik untuk bersama-sama beralih menggunakan televisi analog ke digital.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya