Liputan6.com, Jakarta - Aksi begal pantat terjadi di Jalan Haji Mustofa, Desa Pakiskembar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Korbannya seorang perempuan karyawati bank yang tengah olahraga pagi. Kapolsek Pakis AKP M Lutfi membenarkan adanya laporan tersebut. Pihaknya kini masih menyelidiki kasus tersebut. Lutfi mengakui di wilayahnya kerap terjadi aksi begal pantat, namun baru satu ini yang berani melapor.
Lutfi mengatakan, pelaku sudah bisa diidentifikasi dari rekaman CCTV yang ada di lokasi kejadian. Bahkan video rekaman CCTV itu juga telah menyebar di media sosial. Sejauh ini polisi telah mengantongi ciri-ciri fisik pelaku begal pantat tersebut. Dan kini dalam proses pengejaran.
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Muncul Klaster Covid-19 Sekolah, PTM di Wates Kulon Progo Dihentikan
Klaster Covid-19 sekolah muncul di DIY, tepatnya di salah satu SMAN di Kapanewon Wates. Sebanyak 9 siswa terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatny a Satgat Covid-19 Kulon Progo langsung menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah yang belum lama dimulai kembali. Juru Bicara Satgas COVID-19 Kulon Progo, Baning Rahayujati mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengambil keputusan menghentikan sementara kegiatan PTM.
Meski ada temuan itu, satgas mengaku ke-9 siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan Orang Tanpa Gejala yang berasal dari sejumlah kecamatan, yaitu Nanggulan, Pengasih, Wates, Sentolo dan Kokap. Para siswa ini telah diminta untuk menjalani isolasi mandiri.
Advertisement
Pria di Kabupaten Bandung Diusir Warga karena Hamili Anak Sendiri
Satu keluarga di Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Jabar, diusir warga. Bukan tanpa sebab, pasalnya kepala keluarga itu yang berinisial S (48), diketahui warge telah melakukan KDRT dan menghamili anak kandungnya sendiri dari istri pertama. Warga menganggap, perbuatan S telah mencoreng nama baik kampung. Menurut pengakuan warga sekitar, mereka kerap mendengar jeritan dan tangisan anak dan istri pelaku S. Perbuatan keji S yang suka menganiaya akhirnya terungkap saat petugas gabungan tengah menggelar patroli kampung.
Ketua RW 01 Ade Rohmadin saat dikonfirmasi membenarkan informasi yang menyebut anak perempuannya telah hamil oleh ayah kandungnya sendiri. Namun aneh, polisi tidak menahan pelaku S, lantaran tidak ada yang melapor ke pihak kepolisian. Sehingga warga membuat kesepakan dengan keluarga S agar pelaku S meninggalkan kampung mereka, sementara anaknya harus kembali ke kampung halamannya di Banten. Intinya, warga tidak mau keduanya masih tinggal di kampung mereka lagi.