Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mendengar kabar bahwa pengemudi atau driver ojek online (ojol) menerima Bonus Hari Raya (BHR) Rp1 juta per pekerja. Prabowo pun mengimbau perusahaan aplikasi untuk menambah BHR untuk driver ojol.
"Pemerintah juga memberikan perhatian khusus ke pengemudi-pengemudi online. Saya mendengar mereka akan terima Rp1 juta tiap pekerja. Saya mengimbau ke swasta kalau bisa ditambahlah," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengatakan, pemerintah hanya dapat mengimbau perusahaan swasta. Namun, Prabowo mengingatkan kepada perusahan bahwa pekerja telah memberikan keuntungan.
Advertisement
"Kalau presiden mengimbau. Kalau perusahaan harus tahu justru para pekerja ini yang memberi keuntungan bagi mereka," ujarnya.
Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah telah menetapkan tunjangan hari raya (THR) bagi pekerja swasta dan BUMD paling lambat cair H-7 Lebaran 2025. Selain itu, pemerintah berhasil menurunkan harga tiket pesawat pada periode 25 Maret hingga 25 April 2025.
Selanjutnya, Prabowo menuturkan pemerintah menurunkan tarif tol dan memberikan diskon atau pemotongan harga untuk tiket kereta api. Dia berterima kasih kepada jajaran menterinya yang memberi bantuan mudik gratis untuk masyarakat.
"Saya ucapkan terima kasih beberapa kementerian/lembaga membantu mengurangi masyarakat memberi bantuan mudik gratis. Juga ada diskon 50 persen seluler dari Komdigi," tutur Presiden Prabowo Subianto.
Prabowo Minta Perusahaan Beri BHR Ojol
Sebelumnya diberitakan, kabar gembira bagi para pengemudi ojek online (ojol). Presiden Prabowo Subianto memberikan angin segar terkait Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 1446 H/2025 M.
Prabowo meminta perusahaan layanan aplikasi ojek online memberikan bonus hari raya untuk para pengemudi dan kurir dalam bentuk uang tunai. Menurut dia, bonus dapat diberikan dengan mempertimbangkan keaktifan para pekerja.
"Pemerintah mengimbau perusahaan layanan berbasis aplikasi untuk memberikan bonus hari raya kepada pengemudi dan kurir online dalam bentuk uang tunai dengan mempertimbangkan keaktifan kerja," kata Prabowo dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/3/2025).
Dia menyampaikan bahwa saat ini ada 250.000 pengemudi dan kurir online yang aktif. Sementara itu, ada 1,5 juta pengemudi online yang berstatus pekerja paruh waktu atau part time.
Adapun besaran dan mekanisme pemberian bonus hari raya akan dirundingkan lebih lanjut. Penjelasan lebih rinci soal THR Ojol ini akan disampaikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Yassierli melalui surat edaran.
"Semoga dengan kebijakan ini para pekerja dan para pengemudi online dapat merasakan libur dan mudik dan Idul Fitri dalam keadaan yang baik," tutur Prabowo.
Advertisement
Perjuangan Panjang Ojol Dapat THR
Perjuangan para pengemudi ojol untuk mendapatkan THR telah berlangsung cukup lama. Berbagai pihak, termasuk Serikat Pekerja/Buruh Aplikasi (SPAI), telah menyuarakan aspirasi agar para pengemudi ojol mendapatkan THR yang layak. SPAI bahkan mendesak agar THR diberikan dalam bentuk tunai sebesar satu kali Upah Minimum Provinsi (UMP).
Tidak hanya SPAI, beberapa perusahaan aplikasi seperti Maxim juga telah menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan hari raya kepada para pengemudi. Namun, bentuk dan besarannya masih dalam tahap diskusi dengan Kemnaker. Pemberian bantuan ini akan mempertimbangkan kinerja masing-masing pengemudi.
Pemerintah terus berupaya untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi semua pihak. Kompleksitas sistem kerja ojol yang berbeda dengan pekerja formal menjadi tantangan tersendiri dalam menentukan formula perhitungan THR. Formula ini akan diumumkan bersamaan dengan Surat Edaran (SE) dari Kemnaker.
