Percepat Herd Immunity, Puluhan ODGJ dan Difabel di Sikka Disuntik Vaksin Covid

Pemerintah Kabupaten Sikka, NTT terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 demi tercapainya herd immunity.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 12 Nov 2021, 02:00 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 02:00 WIB
Salah seorang ODGJ yang telah selesai menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kewapante. (Foto Istimewah)
Salah seorang ODGJ yang telah selesai menjalani vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kewapante. (Foto Istimewah)

Liputan6.com, Sikka - Pemerintah Kabupaten Sikka, NTT, terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 demi tercapainya herd immunity. Salah satunya dengan menpercepat penyuntikan vaksin kepada kelompok orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan different ability (difabel).

Di Puskesmas Kewapante, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk ODGJ dan difabel dilaksanakan dengan cara petugas mendatangi rumah para OGDJ dan Difabel untuk melakukan vaksinasi.

[bacajuga:Baca Juga](4707691 4706530 4707625)

“Pelaksanaan vaksinasi untuk ODGJ dan difabel untuk wilayah puskesmas Kewapante, sudah dilaksnakan pada hari Selasa 09 November 2021. Untuk wilayah Kecamatan Kewapante terdapat 82 ODGJ dan 45 orang disabilitas sementara 5 ODGJ lainnya telah divaksin terlebih dahulu,” ungkap Kepala Puskesmas Kewapante, Theresia Angelina Bala saat ditemui awak media di tempat kerjanya, Rabu (10/11/2021).

Dikatakannya dalam pelaksanaan vaksinasi khusus bagi ODGJ dan difabel dilaksanakan dengan cara mendatangi rumah ODGJ dan disabilitas yang tidak datang ke Puskesmas, sehingga petugas medis akan datang ke rumah mereka masing-masing untuk melakukan vaksinasi Covid-19.

“Kami tunggu sampai mereka datang dan bila tidak datang maka kami yang harus turun ke rumah mereka untuk melakukan vaksinasi. Beberapa hari lalu ada 5 ODGJ sudah divaksin,” ucapnya.

Ia mengatakan, sebelum melakukan vaksinasi terhadap OGDJ dan difabel terlebih dahulu dilakukan pemeriksaaan kesehatan dan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, vaksin yang digunakan merupakan jenis vaksin Sinovac.

“Sementara ODGJ yang datang ke Puskesmas merupakan mereka yang berkomunikasi baik dan bisa diajak ke Puskesmas,” jelasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Jemput Bola

Lebih lanjut ia mengatakan, ODGJ yang berada di wilayah kerjanya memiliki gejala ringan dan sedang, bukan yang memiliki gejala berat.

Ia mengakui peran para Sahabat Sehat yang merupakan tenaga medis dan nonmedis dari Puskesmas Kewapante sangat besar dalam membantu kelancaran vaskinasi Covid-19.

“Usai divaksinasi para ODGJ tetap dipantau oleh para Sahabat Sehat yang ada di setiap desa bahkan saat vaksinasi Covid-19 pun mereka tetap diantar oleh Sahabat sehat. Sebelum dilakukan vaksinasi pun petugas Sahabat Sehat telah memberikan informasi terlebih dahulu,” ungkapnya.

Sementara Elisabet Gentia, ibu dari seorang ODGJ mengaku, anak lelakinya berusia 26 tahun saat diajak ke Puskesmas tidak keberatan sehingga dirinya mengajak sang anak untuk ikut vaksinasi Covid-19

“Ada juga anak perempuan saya yang juga ODGJ berusia 21 tahun saat diajak mengikuti vaksinasi di Puskesmas tidak mau sehingga dirinya mengharapkan agar petugas medis datang ke rumahnya,” sebutnya.

“Anak saya ada 2 orang ODGJ dan saya hanya bisa mengajak anak lelaki saya datang ke Puskesmas untuk.Yang perempuan saya ajak tidak mau sehingga saya sampaikan ke pihak Puskesmas agar bisa datang ke rumah untuk vaksin,” tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya