Bupati Garut Rudy Gunawan Santai Tanggapi Tuntutan Mundur Para Pendemo

Sejumlah LSM mendesak Bupati Garut Rudy Gunawan mundur dari jabatannya karena dianggap gagal.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 22 Nov 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 19:00 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawam menanggapi dingin tuntutan mundur para pendemo, yang menginginkan dirinya bersama Wakil Bupati Helmi Budiman,  mundur dari jabatannya selama ini sebagai Bupati Garut, Jawa Barat.
Bupati Garut Rudy Gunawan menanggapi dingin tuntutan mundur para pendemo, yang menginginkan dirinya bersama Wakil Bupati Helmi Budiman, mundur dari jabatannya selama ini sebagai Bupati Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Bupati Garut Rudy Gunawan menanggapi dingin tuntutan mundur para pendemo, yang menginginkan dirinya bersama Wakil Bupati Helmi Budiman, mundur dari jabatan sebagai Bupati Garut.

“Saya kira boleh saja LSM kita kan 700 dan banyak, saya kira tak ada masalah, selama konstitusional,” ujarnya selepas apel gabungan di lapangan Setda Garut, Senin (22/11/2021).

Sebagai negara hukum upaya menyampaikan aspirasi tuntutan mundur yang dilakukan masyarakat melaui demo merupakan hal yang biasa dalam sebuah negara demokrasi.

“Saya kira tidak ada masalah,” kata dia.

Menurutnya, para pendemo yang didominasi perwakilan dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM), pengusaha dan aktivis mahasiswa, merupakan mitra pemerintah daerah (Pemda) Garut selama ini.

“Saya lihat kenal semua dengan mereka, orang itu kan ada yang pemborong, LSM, semua kan berinteraksi dengan pemda,” ujar dia menanggapi dengan santai.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Indeks Pembangunan Manusia

Rudy mengakui indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Garut memang terbilang rendah di Jawa Barat, namun hal itu bukan berarti tidak ada upaya perbaikan.

“Yang bilang IPM itu kan dari saya, saya tidak mau menyalahkan bupati yang terdahulu sebagai warisan,” kata dia.

Saat pertama kali menjabat 2013 lalu, kondisi IPM Garut saat itu berada di angka 62, dengan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat selalu di bawah rata-rata Jawa Barat.

“Kami kemajuan IPM nya paling tertinggi di Jawa Barat tanya BPS, cuma tetap kita masih di bawah, karena warisannya 62,” kata dia.

Bahkan kondisi itu bertambah parah seiring datangnya pandemi Covid-19 yang cukup mengganggu pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Saya kira tidak ada masalah (pendemo),” ujar dia kembali menegaskan jika selama ini kepemimpinnya memberikan banyak kemajuan bagi Garut.

Seperti diketahui, IPM Garut saat ini berada di kisaran angka 65,42 atau menempati peringkat ke-25 dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Meskipun laju pertumbuhan terus naik, namun posisinya belum beranjak dari papan bawah ber-IPM rendah.

Sebelumnya dalam dua pekan pekan terakhir, massa D’Ragam (Dekrit Masyarakat Garut Mengugat) meminta Bupati Garut dan wakilnya untuk mundur dari jabatannya.

Aksi yang dikomandoi Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) itu menilai kepemimpinan Rudy-Helmi gagal menyejahterakan masyarakat Garut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya