Liputan6.com, Palangka Raya - Dua Anak Buah Kapal (ABK) Tug Boat Blue Whale XXVII yang dilaporkan tenggelam di Sungai Kahayan pekan lalu, belum berhasil ditemukan. Sementara itu, tim Pencarian dan Pertolongan Gabungan menghentikan upaya pencarian karena sudah melewati batas waktu operasi.
“Pencarian masih nihil. Operasi SAR dihentikan dan dilanjutkan dengan pamantauan,” kata Koordinator Tim Gabungan, Sarjito Zaini di Palangkaraya, Kamis (23/12/2021).
Tim gabungan yang terdiri 19 organ antara lain Basarnas, BPBD, KSOP, Polisi, RAPI dan sejumlah pemadam swakarsa dengan personil 90 orang, sudah melakukan upaya yang maksimal. Dari melakukan penyisiran secara berkala memanfaatkan belasan perahu karet dan speedboat hingga menggunakan jasa cenayang.
Advertisement
Baca Juga
Namun upaya-upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda dari dua korban yakni Slamet Hariyadi (26) dan Daffa Kholisa Rozaq (20).
Kepala Wilayah Kerja Bukit Pinang, KSOP Kelas IV Pulang Pisau, Wiwin Iriani Hasanuddin mengatakan, kejadian bermula pada Jum’at (17/12/2021) sekitar pukul 10.30 WIB.
Kapal tugboat Blue Whale XXVII penarik tongkang bermuatan batu split dari Bojonegoro hendak sandar di dermaga milik PT Karya Halim Sampoerna di Pahandut Seberang Kota Palangka Raya.
Sekitar satu kilometer dari tujuan, ABK bermaksud naik ke tongkang yang ada di belakang tugboat untuk persiapan sandar. Dalam proses menuju tongkang, ABK menggunakan perahu milik warga lokal.
Saat menumpangi perahu keempat ABK diketahui tidak menggunakan jaket pelampung. Ketika berada di tengah sungai, perahu terbalik diduga karena hempasan gelombang.
Tiga orang yakni motoris perahu bernama Hendrik, kemudian dua ABK yaitu Akrom Hibatullah dan M Fariz Akmal berhasil berenang ke tepian. Sementara Daffa dan Slamet tidak terlihat.