Liputan6.com, Bantul - Kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak mengalami penambahan selama dua hari berturut pada awal tahun 2022.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul di Bantul, Minggu, kasus konfirmasi bertambah nol kasus Covid-19, atau tidak ada laporan kasus baru, kemudian kasus konfirmasi sembuh nol orang, sedangkan kasus konfirmasi meninggal juga nol orang.
Advertisement
Baca Juga
Pada sehari sebelumnya (Sabtu 1/1), Satgas COVID-19 juga menyebutkan tidak ada perkembangan kasus harian, baik kasus positif, kasus sembuh maupun kasus meninggal.
Dengan demikian, total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif tetap 57.416 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 55.841 orang, sedangkan kasus kematian akibat virus corona berjumlah 1.569 orang.
Dengan begitu, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per hari Minggu (2/1) tersisa enam orang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
12 Kecamatan Nol Kasus Covid-19
Kasus isolasi tersebut berdasarkan domisili tersebar di lima dari total 17 kecamatan se-Bantul, yaitu Bantul dua orang, kemudian Sewon, Jetis, Imogiri, dan Bambanglipuro masing-masing satu orang.
Disebutkan pula untuk 12 kecamatan di Bantul yang sudah nol kasus aktif atau pasien isolasi adalah Banguntapan, Sedayu, Kasihan, Pleret, Piyungan, Pajangan, Dlingo, Pandak, Pundong, kemudian Srandakan, Sanden, dan Kretek.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih selalu mengingatkan tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan di manapun berada, dikarenakan pandemi COVID-19 masih belum berakhir, meski penularan COVID-19 dapat dikendalikan.
"Mari bersama kita putus rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), dan 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas," katanya.
Advertisement