Nol Penambahan Kasus Covid-19, Ketua DPRD Gunungkidul Desak Tes Acak

Kendati angka pasien Covid-19 di Gunungkidul saat ini cenderung mengalami penurunan namun semua pihak harus tetap meningkatkan kewaspadaannya. Jangan sampai ada gelombang ketiga pasien Covid-19 di Gunungkidul.

oleh Hendro diperbarui 21 Nov 2021, 23:00 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2021, 23:00 WIB
Ketua DPRD Gunungkidul
Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih tegaskan proses traccing terus dilaksanakan meski Kasus COvid-19 di Gunungkidul menurun.

Liputan6.com, Gunungkidul - Jumlah warga Gunungkidul yang terpapar Covid-19 hingga hari Rabu (17/11/2021) hanya tinggal 7 orang yang menjalani perawatan. Sementara, pasien Covid-19 baru di Gunungkidul tak bertambah sama sekali dan yang sembuh ada satu orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan, hari Selasa sebelumnya ada 8 orang pasien Covid-19 dengan status menjalani perawatan. Namun hari Rabu kemarin ada satu orang yang dinyatakan sembuh.

"Alhamdulillah kasus Covid-19 di Gunungkidul melandai,"ujar dia, Kamis (18/11/2021).

Total warga Gunungkidul yang  terpapar Covid-19 ada 17.925 orang dengan pasien sembuh sebanyak 16.887 orang dan yang meninggal 1.031 orang. Dewi berharap jumlah tersebut akan terus berkurang bahkan akan menjadi tidak ada pasien.

Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengingatkan Kendati angka pasien Covid-19 di Gunungkidul saat ini cenderung mengalami penurunan namun semua pihak harus tetap meningkatkan kewaspadaannya. Jangan sampai ada gelombang ketiga pasien Covid-19 di Gunungkidul.

"Kami ingatkan semua pihak untuk tetap menaati protokol kesehatan," imbau Endah.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Tes Acak

Menurut Endah, Gunungkidul tidak boleh lengah karena ada potensi penyebaran Covid-19 gelombang 3. Pihaknya mendesak agar pemerintah Kabupaten segera melaksanakan tracing acak di berbagai lini. Dimulai dengan tracing di lingkungan pendidikan kemudian ke sektor lain.

Pasalnya, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah sudah mulai dan sudah dilaksanakan dalam beberapa kurun waktu. Sehinggga menurutnya harus ada evaluasi pelaksanaan protokol kesehatan yang dilaksanakan di institusi pendidikan.

"Salah satunya evaluasi tersebut adalah dengan melakukan tracing secara acak ke sekolah," tandas Endah.

Endah meminta tracing tersebut segera dilakukan karena kabupaten/kota lain di DIY sudah melaksanakan. Tracing merupakan tindakan preventif yang bisa dilakukan sebelum adanya gelombang ketiga. Apalagi mendekati pergantian tahun tentu mobilitasnya semakin tinggi.

Terlebih saat ini intensitas hajatan di Gunungkidul sudah cukup tinggi sehingga interaksi sosial sudah meningkat di mana biasanya mereka sedikit mengabaikan protokol kesehatan. Oleh karenanya Endah meminta agar pelaksanaan tracing acak tersebut maksimal akhir bulan ini.

"Harus sesegara mungkin dilaksanakan. Kan kita sudah punya mobil PCR tentu akan lebih cepat nanti," ucap dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya