Liputan6.com, Serdang Bedagai Kecambah kelapa sawit salah satu komoditi unggulan perkebunan. Selain mempunyai fungsi ekonomis tinggi, juga mampu meningkatkan fungsi sosial dan ekologi bagi pengembangan sektor pertanian di Sumatera Utara (Sumut).
Hal itu dikatakan Kepala Karantina Pertanian Medan, Lenny Hartati Harahap, saat meninjauan Lokasi Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT) dan Proses Ekspor Bibit Kelapa Sawit di PT Socfin Indonesia, Bangun Bandar Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut.
"Benih kecambah kelapa sawit mutunya perlu dijaga, agar benih unggul yang dihasilkan lebih bermutu dan berdaya saing, sehingga produktivitas dan ekspornya lebih maksimal," kata Lenny, Jumat (14/1/2022).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Disampaikan Lenny, pihaknya sangat mendukung akselerasi ekspor komoditas pertanian, khususnya benih kelapa sawit asal Bangun Bandar Dolok Masihul tersebut.
"Sehingga capaian program Kementerian Pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian semakin meningkat," ucapnya.
Dari portal data Iqfast Badan Karantina Pertanian, tahun 2020 ekspor benih kelapa sawit dari Bangun Bandar jumlahnya hanya 55.850 butir dengan nilai Rp 549.300.868 tujuan Kamerun. Kemudian tahun 2021 meningkat signifikan menjadi 3.246.250 butir dengan nilai ekspor Rp 28.439.236.000 tujuan Kamerun, India, Peru, Papua Nugini, dan Nigeria.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Program Kementan Berjalan Baik
Kepala Socfindo Speed Production And Laboratory (SSPL) Indra Syahputra mengatakan, permintaan benih kelapa sawit sejak tahun 2021 terus meningkat. Hal ini pertanda program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian di Sumut mendapat dukungan masyarakat, khususnya para pengusaha perkebunan.
"Target kita untuk ekspor tahun 2022 bisa mencapai 4 juta butir. Harapannya, permintaan dari berbagai negara juga semakin bertambah," tandasnya.
Advertisement