Liputan6.com, Gorontalo - Kebijakan minyak goreng satu harga dari Pemerintah Pusat malah menimbulkan masalah baru. Betapa tidak, hingga kini minyak goreng kemasan di Gorontalo sangat sulit didapatkan.
Sejumlah warga mengeluhkan kelangkaan minyak goreng kemasan. Kekosongan ini dirasakan semenjak harga minyak goreng diturunkan secara serentak.
Advertisement
Baca Juga
Kekosongan stok minyak goreng ini, menjadi peluang para penjual minyak goreng curah. Maka tak heran, jika pedagang di pasar-pasar tradisional di Gorontalo menjual minyak goreng dengan harga yang cenderung mahal.
Di pasar Sentral Kota Gorontalo misalnya, harga minyak goreng curah masih di harga Rp17.500 per liter. Jauh berbeda dengan apa yang sudah ditetapkan pemerintah.
"Saya masih menjual harga minyak, dengan harga yang lama, karena stok minyak saya masih banyak," kata Titin Dama, seorang pedagang, Kamis (3/2/2022). Â
"Jadi mau dihabiskan dulu stok minyak yang lama. Baru mungkin bisa menyesuaikan," ungkapnya.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kata Kadinas Perdagangan
Kelangkaan minyak goreng juga dirasakan Warni Mooduto, seorang pengusaha kue kering di Gorontalo. Warni mengaku, harga minyak goreng curah masih mahal. Sementara minyak goreng kemasan sulit didapatkan.
"Kok harga minyak goreng di turunkan, malah kami yang jadi susah," kata Warni.
Sulitnya mendapatkan minyak goreng membuat usahanya terpaksa berhenti. Mengingat minyak goreng menjadi salah satu bahan baku pembuatan kue.
"Usaha saya terhenti akibat kebijakan pemerintah ini, kalau saya beli minyak goreng curah, hasil kue tidak bagus, warna berubah, rasanya beda, kue bau amis" tuturnya.
Sebagai pedagang kecil Warni hanya berharap, pemerintah bisa menjamin stok minyak goreng di Gorontalo. Jangan sampai stok minyak goreng dipermainkan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Situasi begini juga bikin penjual minyak goreng curah semena-mena menaikan harga," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Junaedy Demak mengatakan, dalam waktu dekat pemerintah akan menyisir pasar dan supermarket untuk memastikan stok minyak goreng aman.
"Kami akan berusaha bagaimana minyak ini bisa stabil dan tidak ada masalah lagi," kata Junaedy.
Â
Advertisement