Kasus COVID-19 Meningkat, RSMH Palembang Tambah Fasilitas BOR

RSMH Palembang Sumsel menyediakan fasilitas BOR COVID-19 lebih banyak, untuk antisipasi lonjakan pasien COVID-19.

oleh Nefri Inge diperbarui 10 Feb 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 17:30 WIB
FOTO: Perjuangan Paramedis Merawat Pasien COVID-19 di RSUD Kota Bogor
Paramedis merawat pasien COVID-19 di Ruang ICU RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021). Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Kota Bogor saat ini mencapai 73 persen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Palembang - Baru saja jelang dua bulan di tahun 2022 ini, kasus COVID-19 kembali merangkak. Bahkan, ada satu kasus varian Omicron, yang diidap oleh salah satu warga Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).

Melihat potensi angka kasus COVID-19 semakin meningkat, Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang Sumsel mempersiapkan fasilitas Bed Occupancy Rate (BOR).

Direktur Utama (Dirut) RSMH Palembang Bambang Eko Sunaryanto menuturkan, rata-rata harian BOR COVID-19 hingga saat ini meningkat. Bahkan per hari Rabu (9/2/2022), tempat tidur untuk pasien sudah mencapai di angka 29 unit.

“Diduga hari ini bisa meningkat. Untuk itu, kita sudah menyediakan 50 unit tempat tidur untuk minggu ini,” ucapnya, Kamis (10/2/2022).

Namun jika terjadinya peningkatan pasien terutama kasus COVID-19, Bambang mengatakan, RSMH Palembang akan menambah ketersediaan fasilitas tempat tidur hingga 100 unit.

Karena di tahun 2020 di saat puncak kasus COVID-19, BOR COVID-19 bisa sampai terisi hingga 325 unit tempat tidur. Dia berharap, semoga tidak ada lagi penambahan kasus COVID-19.

RSMH Palembang juga sudah menyediakan ruang isolasi mandiri (isoman) khusus pasien COVID-19. Namun bukan di kawasan RSMH Palembang, namun di rumah hostel RSMH Palembang meskipun kapasitasnya terbatas.

Dia menuturkan, kasus COVID-19 di tahun 2022, berbeda dengan kasus COVID-19 di tahun 2020-2021 lalu. Terutama di RSMH Palembang Sumsel.

“Selama dua tahun terakhir, pasien COVID-19 meningkat, tapi yang non-COVID menurun. Sekarang, pasien diduga Omicron meningkat, non-COVID juga meningkat. Sehingga kita harus membagi ruang tempat tidur, untuk kasus COVID-19 dan non-COVID,” katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


SDM RSMH Palembang

2 PDP Corona Covid-19 di RSMH Palembang Meninggal Dunia
RSMH Palembang menjadi rumah sakit rujukan pasien Corona Covid-19 di Sumsel (Dok.Depkes.go.id / Nefri Inge)

Saat ini, lanjut Bambang, Sumber Daya Manusia (SDM) di RSMH Palembang hampir mencapai 3.000 orang. Dengan rincian sekitar 300 orang dokter spesialis,

SDM total hampir 3.000, dengan dokter spesialis 200, dokter residen sekitar 400 orang dan perawat sekitar 1.000 orang, sisanya karyawan non-medis.

Namun jika kasus COVID-19 tinggi, terutama dengan hasil pemeriksaan swab karyawan RSMH Palembang yang banyak positif COVID-19, managemen RSMH Palembang akan kelabakan.

 


Isolasi Mandiri

Ilustrasi isolasi mandiri, isoman, COVID-19
Ilustrasi isolasi mandiri, isoman, COVID-19. (Photo by Dylan Ferreira on Unsplash)

“Kita juga akan bingung, karena SDM tidak bisa ditambah secepat mungkin, terutama SDM spesialis. Tapi kita sudah melakukan berbagai persiapan,” ungkapnya.

Ke depannya, RSMH Palembang akan kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, untuk menempatkan para tenaga kesehatan (nakes) RSMH Palembang positif COVID-19, agar ditempatkan di ruang isoman di Jakabaring Palembang Sumsel.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya