Covid-19 di Bandung Mengganas, Ini Permintaan Ridwan Kamil ke Pengelola Hotel

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memerintahkan pengelola industri pariwisata terutama hotel di Kota Bandung untuk melakukan tes Covid-19 secara acak kepada karyawannya.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 11 Feb 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2022, 22:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memerintahkan pengelola industri pariwisata terutama hotel di Kota Bandung untuk melakukan tes Covid-19 secara acak kepada karyawannya. (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memerintahkan pengelola industri pariwisata terutama hotel di Kota Bandung untuk melakukan tes Covid-19 secara acak kepada karyawannya.

Emil, sapaan Ridwan Kamil menuturkan, pengetesan dilakukan mengingat hotel merupakan persinggahan paling utama bagi para wisatawan yang hendak berlibur ke Kota Bandung.

Tiap akhir pekan, banyak wisatawan memilih berwisata ke Bandung karena tak perlu menggunakan pesawat terbang. Oleh karenanya, pengelola hotel di Bandung harus melakukan pengetesan yang ketat secara random kepada karyawannya demi memastikan wisatawan yang datang dalam kondisi sehat.   

"Kalau piknik pasti banyak yang memilih ke Bandung terkait repotnya (ketentuan) naik pesawat. Karena itu saya perintahkan pengetesan random supaya dilakukan, khususnya pada karyawan hotel," kata Emil di Sukabumi, Kamis (10/2/2022).

"Sebab potensi (kasus) dimungkinkan datang awalnya dari tempat penginapan," Emil menambahkan.

Apabila pengetesan acak tersebut menunjukkan hasil yang baik dan ditemukan tidak adanya kasus, menandakan bahwa prosedur yang telah diterapkan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 sudah tepat.

"Kalau di hotel tak banyak kasus berarti hotel tersebut sudah menjalankan prosedur dengan baik. Tapi kalau pegawai hotel banyak yang kena (Covid-19) berarti ada prosedur yang tidak baik," ujar Emil.

Saat ini, lonjakan kasus Covid-19 di Bandung sedang meningkat hingga 80 persen. Tercatat kasus harian sudah melebihi angka 1.000 kasus.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan di Bandung

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya