Liputan6.com, Manado - Kasus positif Covid-19 di Sulut terus bertambah dalam beberapa pekan terakhir, bahkan mengalami lonjakan yang terbilang drastis. Pada Rabu (16/2/2022), penambahan kasus positif menyentuh angka 994 orang.
“Untuk hari ini, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 994 kasus,” ungkap Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Sulut dr Steaven Dandel, Rabu malam (16/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
Sementara untuk jumlah kasus sembuh bertambah 47 orang, dan penambahan kasus meninggal ada 1 orang. Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sulut per 16 Februari 2022 adalah 87,7 persen, dan angka kematian sebesar 2,7 persen.
“Melihat angka-angka ini, maka warga harus tetap waspada dan secara ketat menerapkan protokol kesehatan,” kata Dandel.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Omicron di Sulut
Dandel memaparkan, sejak WHO menetapkan pandemi Covid-19 pada Maret 2020, telah terjadi dua kali gelombang kasus Corona di Indonesia dengan puncak pertama yakni pada 25 Januari 2021 yang sering disebut gelombang pertama. Selanjutnya puncak kedua pada 21 Juli 2021, disebut gelombang kedua.
“Saat global termasuk Indonesia diperhadapkan dengan varian Omicron di bulan Oktober 2021, peningkatan kasus terus terjadi secara signifikan,” papar Dandel.
Dia mengatakan, Indonesia mendeteksi kasus varian omicron yang pertama pada tanggal 16 Desember 2021. Berdasarkan referensi dari WHO kecepatan penularan varian omicron 4-5 kali lebih cepat dibandingkan varian delta.
“Kondisi ini berdampak pada penemuan kasus varian omicron di beberapa provinsi termasuk Sulut yang terdeteksi 4 kasus pada bulan Januari 2022,” kata Dandel.
Advertisement
Isolasi Terpusat
Kurva epidemiologi juga menunjukkan penularan Covid-19 di komunitas sangat cepat dan memberi sinyal kuat, bahwa penularan ada pada kondisi tidak terkendali. Hal ini dibuktikan dengan data epidemiologi kasus harian 16 Februari 2022 melampaui puncak kasus dua gelombang sebelumnya.
“Kondisi tersebut dipengaruhi oleh indikasi penularan varian omicron, mobilisasi masyarakat yang masih tetap tinggi dan tingkat ketaatan terhadap protokol kesehatan mulai kendor,” papar Dandel.
Langkah-langkah strategis harus segera dilakukan dengan memberlakukan PPKM sesuai Imendagri nomor 11 tahun 2022 sesuai level setiap kabupaten/kota di Sulut. Selain itu juga mengaktifkan rumah isolasi terpusat di semua daerah serta segera vaksinasi dosis lengkap dan booster.
Infografis
Advertisement