Liputan6.com, Lumajang - Semeru merupakan gunung tertnggi di Pulau Jawa yang berada di Lumajang, Jawa Timur. Ketinggian gunung yang memiliki puncak Mahameru ini mencapai 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl).
Gunung Semeru termasuk gunung aktif di Indonesia. Letusan Gunung Semeru tercatat sejak 1818. Erupsi terakhir terjadi pada Desember 2021 yang memakan korban jiwa dan membuat ribuan orang di lereng Semeru harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Meski termasuk gunung aktif, tapi Semeru tetap menjadi tujuan wisata favorit bagi para pendaki. Pesona dan keindahan di atas awan menjadi pemikat bagi para pendaki.
Advertisement
Baca Juga
Perjalanan panjang yang harus dilalui selama pendakian Semeru akan dibayar lunas dengan pemandangan puncak Mahameru. Selain itu, para pendaki juga bisa menikmati malam di dekat danau Ranu Kumbolo.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Juru Kunci
Setiap tempat sejatinya ada sesepuh yang dihormati. Biasa dikenal dengan juru kunci. Begitu pun dengan Semeru, ada sosok juru kunci bernama Mbah Dipo.
Ya, memang bicara Gunung Semeru tidak terlepas dari kisah Mbah Dipo. Hingga kini pesannya terus diingat oleh masyarakat lereng Gunung Semeru.
Sebenarnya siapa sosok Mbah Dipo yang disebut-sebut juru kunci Gunung Semeru itu?
Melansir berbagai sumber, Mbah Dipo merupakan sesepuh yang dihormati di Gunung Semeru. Tinggalnya di Dusun Kamar Kajang, sekitar Gunung Semeru.
Masa mudanya ia habiskan untuk bertapa di Puncak Mahameru hingga rambutnya sampai sepinggang.
Hal itulah yang membuat Mbah Dipo disebut orang paling mengetahui soal Gunung Semeru. Bahkan, ia bisa menentukan kapan Gunung Semeru akan erupsi dan kapan waktunya untuk melakukan evakuasi.
Mbah Dipo menjamin warga yang tinggal di sekitar Gunung Semeru tidak akan terkena musibah selama dia menjadi juru kunci. Ia menjamin keselamatan masyarakat lereng Gunung Semeru.
Advertisement
Tamu Mbah Dipo
Mbah Dipo biasa menerima tamu hingga mempersilakan tamu tersebut untuk bermalam di rumahnya. Namun, tamu tersebut boleh pulang jika sudah mendapatkan izin darinya.
Tamu yang bermalam di rumahnya adalah mereka yang sudah mendapatkan izin. Meskipun tamu tersebut bersikukuh ingin bermalam, tapi Mbah Dipo tidak mengizinkan, jangan harap bisa bermalam di rumahnya. Konon, jika melanggar akan ada kejadian yang menimpa tamu tersebut.
Mbah Dipo memiliki tiga istri. Setelah Mbah Dipo tutup usia pada tahun 2007, tugasnya sebagai juru kunci Gunung Semeru diberikan kepada istri ketiga.
Sebelum meninggal, Mbah Dipo sempat memberikan pesan. Jika Gunung Semeru kembali meletus, berlarilah ke arah sungai, jangan menuju Gunung Sawur. Gunung Sawur merupakan pos tempat pemantauan Gunung Semeru yang berada di Desa Sumbermujur, Candipuro, Lumajang. Hingga kini pesan tersebut terus diingat oleh masyarakat sekitar Gunung Semeru.