Survei IPO soal Elektabilitas Calon Pilgub Jabar 2024, Siapa Teratas?

Indonesia Political Opinion (IPO) dalam hasil surbeinya juga menunjukkan elektabilitas PDIP tetap kokoh dan memuncaki posisi teratas meskipun sempat diterpa isu ujaran kebencian Arteria Dahlan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mar 2022, 15:58 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 08:45 WIB
Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono. (Istimewa)
Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono. (Istimewa)

Liputan6.com, Bandung - Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) menggelar surbei terkait elektabilitas nama-nama yang potensial maju di Pilkada Jawa Barat 2024. Hasilnya, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono berada di urutan teratas dengan tingkat elektabilitas 22.3 persen.

“Temuan ini bisa saja penanda jika di tahun mendatang justru Ono Surono menjadi kuda hitam dalam kontestasi politik di Jawa Barat, bahkan terpaut jauh dengan Wagub Uu Ruzhanul Ulum," ujar Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah,  dalam keterangan tertulis, Kamis (10/3/2022).

Elektabilitas Ono Surono, dalam survei IPO, disebut jauh di atas Ketua PAN Jawa Barat Desy Ratnasari (11.1 persen), ketua PKS Haru Suandharu (2.1 persen), ketua PPP Ade Yasin (1.7 persen), ketua Nasdem Saan Mustopa (1.1 persen) dan ketua Golkar Jabar  Ace Hasan Sadzily (0.1 persen).

Survei yang dilakukan IPO ini secara khusus mengkaji persepsi publik di Jawa Barat. Survei IPO dilakukan pada 1-7 Maret 2022, dengan metode wawancara kepada 880 responden yang tersebar proporsional di Jawa Barat. Memiliki perhitungan toleransi kesalahan (margin of error) 2.90 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen.

 

 

 

PDIP Teratas

Indonesia Political Opinion (IPO) dalam hasil surbeinya juga menunjukkan elektabilitas PDIP tetap kokoh dan memuncaki posisi teratas meskipun sempat diterpa isu ujaran kebencian Arteria Dahlan.

PDIP mendapat respons keterpilihan sebesar 15.7 persen, terpaut lebih tinggi dari Gerindra yang hanya 10.2 persen, lalu PKS 9.3 persen.

“PDIP berhasil menjadi partai mapan yang kuat, sekalipun dihadapkan pada persoalan besar” terang Dedi Kurnia Syah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya