Tradisi Munggahan dengan Bersihkan Gunungan Sampah di Ibu Kota Banten

Kegiatan munggahan bisa dilakukan dengan banyak hal, mulai dari bersuci hingga berlibur ke berbagai destinasi wisata. Hal berbeda dilakukan oleh warga Puri Serang Hijau.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Apr 2022, 18:30 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2022, 18:30 WIB
Munggahan Warga Dan Heni Sulastri, Gotong Royong Bersihkan Gunungan Sampah Di Ibu Kota Banten. (Sabtu, 02/04/2022). (Liputan6.com/Yandhi Deslatama).
Munggahan Warga Dan Heni Sulastri, Gotong Royong Bersihkan Gunungan Sampah Di Ibu Kota Banten. (Sabtu, 02/04/2022). (Liputan6.com/Yandhi Deslatama).

Liputan6.com, Serang - Kegiatan munggahan menjelang bulan Ramadhan bisa dilakukan dengan banyak hal, mulai dari bersuci hingga berlibur ke berbagai destinasi wisata.

Hal berbeda dilakukan oleh warga Puri Serang Hijau, RT 04 RW 15, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok, Kota Serang, Banten, bersama Heni Sulastri, anggota DPRD Kota Serang. Mereka membersihkan gunungan sampah yang mengeluarkan bau menyengat menggunakan alat berat.

Satu hari jelang Ramadhan 2022, Sabtu, 02 April 2022, anggota Komisi 1 DPRD Kota Serang itu gotong royong bersama warga membersihkan gunungan sampah agar masyarakat bisa menjalani ibadah puasa dengan tenang dan sehat.

"Kondisi ini udah lama sekali, memamg kondisi sampahnya cukup menggunung, bahkan mengganggu ke jalan," kata Heni Sulastri, ditemui dilokasi, Sabtu (03/04/2022).

Politisi Partai Demokrat ini bercerita bahwa dia sempat ingin menggunakan peralatan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Serang untuk membersihkan tumpukan sampah, namun tidak diperbolehkan oleh kepala dinasnya. Sehingga dia harus merogoh koceknya sendiri menyewa alat berat untuk mengeruk sampah yang ada.

Beruntung dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Serang mau membantu dengan menerjunkan tiga truk, untuk mengangkut sampah ke TPA Cilowong. Truk itu setidaknya harus bolak balik sekitar tiga kali untuk membuang seluruh sampah.

"Sempat minta bantuan pihak DPUTR Kota Serang untuk menyediakan alat berat, becco, tapi alasanya tidak boleh digunakan. Jadi becco ini saya sewa sendiri. Truk sampah, saya minta bantuan DLH Kota Serang untuk angkut sampah di sini," terangnya.

Heni menerangkan kalau warga harus bergotong royong untuk mengusulkan dibangunnya depo sampah ke Pemkot Serang. Prosedurnya, masyarakat melalui RT dan RW mengusulkan ke kelurahan. Kemudian pihak kelurahan menyampaikan ke kecamatan. Camat selanjutnya menyerahkan usulan warga ke Dinas LH.

"Usai dibersihkan dari sampah, rencanaya pihak LH akan dibuatkan depo sampah. Selain depo sampah, jalan akses ini pun akan diperbaiki oleh dinas terkait. Saya pastikan akan mengawasi hingga di Musrenbang Kota Serang agar bisa terwujud depo sampah dan kendaraan pengangkut sampah. Kita harus kerja tim dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri," jelasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Warga Ajukan Pembangunan Depo Sampah Ke Pemkot Serang

Tempat pembuangan sampah menjadi persoalan klasik yang nyaris terjadi di setiap daerah. Pengelolaan yang baik dan benar, hingga kesadaran warga tidak membuang sampah sembarangan, salah satu cara mengatasinya.

Ketua RT dan RW setempat sepakat akan memberikan sanksi bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan dilokasi tersebut, hingga depo sampah terbangun.

"Saya mengucapkan banyak terima kasih ke bu Heni yang telah berkontribusi kepada warga kami, untuk menuntaskan persoalan sampah. Pasti kita pasang plang larangan buang sampah di sini. Jika ketahuan membuang sampah sembarangan, kita suruh ambil kembali sampah yang mereka buang ke sini," kata Ketua RW 15, Mumu Munawar, dilokasi yang sama, Sabtu (02/04/2022).

Warga Puri Serang Hijau mengaku akan menyampaikan surat permohonan ke Pemkot Serang untuk dibuatkan depo sampah, sekaligus kendaraan yang akan membuangnya ke TPA Cilowong.

"Kami berharap Pemkot Serang segera merealisasikan keinginan warga," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya