Ogah Disusupi Radikalisme dan Urusan Politik, Pengajian di Masjid Agung Garut Berubah Nama

Dengan perubahan menjadi 'Subuh Berkah', kehadiran pengajian umum yang diselenggarakan selepas salat subuh berjemaah, setiap hari Minggu tersebut, mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat, terutama menjaga keutuhan umat.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 24 Mei 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2022, 18:00 WIB
KH Tantowi Djauhari, salah satu penceramah 'Subuh Berkah' masjid Agung Garut, tengah memberikan tausiyah kebangsaan kepada jemaah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)
KH Tantowi Djauhari, salah satu penceramah 'Subuh Berkah' masjid Agung Garut, tengah memberikan tausiyah kebangsaan kepada jemaah. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Gerakan pengajian Subuh Akbar yang biasa digelar di Masjid Agung Garut, Jawa Barat setiap hari Minggu berganti nama menjadi 'Subuh Berkah'.

Perubahan itu diharapkan mampu menghasilkan pengajian yang penuh rahmat bagi umat, tanpa terkontaminasi kepentingan politik praktis, terutama menjelang tahun politik 2024 mendatang.

"Kami ingin mengembalikan ruh sebenarnya pengajian yang mengajarkan penuh kasih sayang sesama manusia, tanpa mengajarkan kebencian, intoleransi dan radikalisme atas nama agama," ujar Wakil Ketua Harian Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Garut KH Ceng Irfan Noval, Minggu (22/5/2022).

Menurutnya, kehadiran pengajian yang menyejukan bagi umat sangat diharapkan masyarakat Garut, sebagai sarana untuk memupuk rasa toleransi di tengah keberagaman masyarakat.

"Sudah bukan zamannya lagi pengajian yang menggebu-gebu mengajarkan kebencian atas nama agama, namun sebaliknya agama kita jadikan sebagai sarana untuk mempererat persaudaraan," kata dia.

Dengan perubahan menjadi 'Subuh Berkah', kehadiran pengajian umum yang diselenggarakan selepas salat Subuh berjemaah, setiap hari Minggu tersebut, mampu memberikan pencerahan bagi masyarakat, terutama menjaga keutuhan umat.

"Kita akan hadirkan ustaz, atau ajengan yang mampu memberikan motivasi dan pencerahan pentingnya kita menjaga persatuan dan kesatuan termasuk peraudaraan antar umat beragama," kata dia.

Terakhir, kehadiran pengajian 'Subuh Berkah', diharapkan mampu memberikan pengetahuan wawasan kebangsaan bagi masyarakat, pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Apalagi kira menjelang tahun politik 2024 mendatang, jangan menjual agama untuk kepentingan politik, mari jaga keberkahan masjid dengan dakwah penuh rahmat," dia mengingatkan.  

 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya