Operasi Pemisahan Kembar Siam Zaina dan Zahira Berhasil, Begini Kondisinya

Zahira dan Zaina ini termasuk kepada Conjoined twin thoracoomphalophagus, yakni kembar siam yang menempel pada bagian dada dan perut. Operasi pemisahan bayi kembar siam ini dilakukan oleh sekurangnya 30 dokter spesialis.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 26 Mei 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2022, 04:00 WIB
Bayi kembar siam dempet dada dan perut berusia 11 bulan asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Rabu, 25 Mei 2022.
Bayi kembar siam dempet dada dan perut berusia 11 bulan asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada Rabu, 25 Mei 2022. (Dok Humas RSHS)

Liputan6.com, Bandung - Bayi kembar siam asal Kabupaten Sukabumi, Queenesha Zahira dan Queenetha Zaina berhasil dipisahkan oleh tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Rabu (25/5/2022). Operasi pemisahan bayi kembar siam ini dilakukan oleh sekurangnya 30 dokter spesialis.

Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung M. Kamaruzzaman, M.Sc mengatakan, operasi berjalan dengan lancar. Kondisi bayi saat menjalani operasi cukup stabil.

"Setelah menjalani operasi selama kurang lebih 3 jam 17 menit sejak dimulai insisi, organ-organ tubuh bayi berhasil dipisahkan pada pukul 13.31 WIB dan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk melanjutkan proses operasi hingga selesai," kata dia, Rabu (25/5/2022).

Ketua Tim Kembar Siam RSHS Dikki Drajat Kusmayadi menyampaikan, Zahira dan Zaina ini termasuk kepada Conjoined twin thoracoomphalophagus, yakni kembar siam yang menempel pada bagian dada dan perut.

"Agak kesulitan saat memisahkan liver, serta selaput jantung yang menempel, namun Alhamdulillah bisa dilakukan. Pada penutupan kulit cukup untuk ditutup. Dinding dada juga memerlukan sedikit alat penambal karena terbuka, tetapi alhamdulilah bisa dilapisi dengan alat tersebut dan tertutup dengan baik," tutur Dikki.

Lebih jauh, Dikki menerangkan, masing-masing organ bayi normal. Liver dempet, tetapi masing-masing liver mempunyai sistem saluran empedu dan darah masing-masing.

Ada juga pembuluh darah yang menyambung, tetapi bisa dipisahkan. Setelah operasi ini diharapkan tidak ada operasi lanjutan, tetapi tim dokter akan mengobservasi perkembangannya.

"Karena kan kita memakai alat penambal yang dipasang di tubuh bayi, yang mungkin asing bagi tubuhnya, nah ke depan akan diobservasi respon dari tubuhnya, semoga baik," ujarnya.

 

Operasi Berjalan Lancar

Bayi Kembar Siam di Sukabumi
Evi Susanti menjaga putrinya kembarnya, Queenetha Zaina dan Queenesha Zahira di rumahnya di Perumahan Permata Indah Blok W No. 18 RT 18/03, Desa Bojongraharja, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (14/08/2021). Bayi kembar siam berusia 1,5 bulan ini memiliki dua jantung dan satu hati. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, Sekretaris Tim Kembar Siam Fiva Aprilia Kadi memaparkan operasi berjalan lancar. Namun, ada sedikit kendala detak jantung pada salah satu bayi, tetapi berhasil teratasi dengan baik dan setelah terpisah kondisi kedua bayi stabil.

"Pascaoperasi bayi diobservasi antara 7-10 hari, mudah-mudahan lebih cepat jika penyembuhan lukanya lebih baik," ucapnya.

Bayi Zaina-Zahira merupakan anak kedua dan ketiga dari pasangan Evi Susanti dan Abdul Muslih. Berasal dari Kabupaten Sukabumi yang lahir pada 28 Juni 2021 di RSHS.

Kedua bayi perempuan ini menjalani operasi pada usia 11 bulan. Orangtua bayi mengetahui kondisi kembar siam saat dalam kandungan empat bulan dan dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter RSHS sampai lahir, menjalani perawatan hingga operasi pemisahan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya