Kronologi Penemuan Bahan Peledak dan Senjata Api di Jalan Asia Afrika Bandung

Polisi mengaku masih melakukan penelusuran terkait penemuan bahan peledak dan senjata api di sebuah bangunan di jalan Asia Afrika Bandung.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)
Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Bandung - Terkait penemuan bahan peledak hingga senjata api lengkap dengan pelurunya di sebuah bangunan di Jalan Asia Afrika Bandung, polisi mengaku masih melakukan penelusuran.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Selasa (7/6/2022) mengatakan, rumah tersebut sudah tak dihuni sejak 2001. Menurutnya pemilik rumah yang berinisial DKH mengaku rumah itu sebelumnya dihuni oleh saudaranya.

"Sehingga kita nanti akan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan, sehingga kita tahu dari mana sumber bahan material ini," kata Ibrahim.

Dia menjelaskan, penemuan sejumlah barang berbahaya itu berawal dari DKH yang ingin merenovasi bangunan tersebut. Namun petugas yang merenovasi, menurutnya menemukan barang mencurigakan di sebuah rak.

"Dari informasi tersebut dilaporkan kepada intel, dan dicek, setelah dilakukan pengecekan, bahwa betul itu merupakan bahan peledak," katanya.

Setelah itu, polisi mengerahkan tim Gegana dari Brimob Jawa Barat untuk mengamankan barang-barang tersebut. Kemudian barang itu pun dibawa ke Markas Brimob Polda Jawa Barat untuk dinonaktifkan.

Dari penemuan itu, ia mencatat ada sejumlah bahan peledak yang kondisinya sudah mencair, detonator, senjata api laras panjang berkaliber 7,62 mm, dan ribuan peluru tajam.

"Kita lakukan pendalaman lebih detil lagi, sehingga kita bisa mengetahui sumber dan asal usul material itu. Sampai sekarang belum ada hubungan dengan teroris," katanya.

Sebelumnya polisi menemukan barang-barang berbahaya itu pada Senin (6/6/2022) sekitar pukul 20.30 WIB. Selanjutnya polisi langsung mengisolasi bangunan di Jalan Asia Afrika itu guna mengamankan lokasi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya