Liputan6.com, Samarinda - Kreativitas pustakawan, guru, dan orangtua menentukan perkembangan budaya baca anak. Mereka dituntut terus menghadirkan inovasi dan terus mengasah kreativitas. Hal ini ditunjukkan pada workshop pembuatan Big Book bersama Duta Baca Indonesia melalui pemanfaatan kardus berkas yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan, pada Minggu, (19/6/2022).
Wakil Ketua GPMB (Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca) Provinsi Kaltim, Fitri Susilowati, mengatakan Big Book telah terbukti efektif bermanfaat untuk memaksimalkan proses pembelajaran, di antaranya mengajar lebih kreatif dan menyenangkan.
“Murid mendapatkan suasana kreatif dan menyenangkan, mengembangkan potensi belajar lebih maksimal, dan mengenalkan kosa kata lebih maksimal,” ujar Fitri.
Advertisement
Kehadiran Duta Baca Indonesia (DBI) Gol A Gong dirasakan menambah antusiasme peserta. Bahkan, Gol A Gong pun turun tangan langsung memberikan sejumlah pengalaman dan pesan edukasi sesi praktik pembuatan Big Book.
Ia berpesan sebelum membuat Big Book, para pustakawan, orangtua, dan guru harus menentukan terlebih dahulu tema yang akan dibuat.
Tujuannya agar si anak mampu mendapatkan pelajaran yang menjadi inti dari pembuatan Big Book. Big Book dapat dikembangkan, seperti membuat aneka permainan harta karun, sebagai alat peraga mendongeng, atau buku cerita bergambar.
“Caranya, cukup sederhana dan mudah. Manfaatkan saja kardus bekas, lalu asah kreativitas sehingga menjadi sesuatu yang menarik dan mampu memantik minat membaca anak-anak mau pun para murid,” jelas Gol A Gong.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jangan Putus Kreasi dan Inovasi
Sementara itu, Ketua Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Taufik, mengatakan Workshop Big Book Duta Baca Indonesia merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengasah kreativitas pustakawan, guru, dan orangtua dalam menumbuhkan kegemaran baca kepada anak-anak dengan cara yang unik.
Berkaitan dengan pustakawan, anggota Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian yang turut hadir pada kegiatan Big Book menegaskan, pihaknya (DPR-red) akan terus mengupayakan kesejahteraan pustakawan. Namun, demikian Hetifah berpesan agar seluruh pustakawan jangan putus asa berkreasi, beradaptasi dengan kemajuan, sehingga tidak ketinggalan peradaban dan mampu memberikan layanan perpustakaan yang inklusif.
“Kinerja Perpustakaan Nasional sudah sangat baik. Terbukti hari ini program kegiatan yang diinisiasi oleh Duta Baca Indonesia mampu memberikan dampak yang besar dan dirasakan oleh masyarakat,” pungkas Hetifah, didampingi Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Deni Kurniadi.
Advertisement