Nasi Digoreng Sudah Biasa, Apa Jadinya Kalau Tiwul yang Digoreng?

Di Wonogiri, makanan pengganti nasi beras itu diolah sedemikian rupa hingga menjadi nasi goreng tiwul.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Agu 2022, 01:00 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2022, 01:00 WIB
Ilustrasi nasi goreng tiwul | Fimela.com
Ilustrasi nasi goreng tiwul | Fimela.com

Liputan6.com, Yogyakarta - Nasi goreng adalah makanan yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Nasi goreng bisa disajikan saat sarapan bahkan makan malam.

Jika biasanya nasi goreng dibuat dari nasi putih dengan campuran bumbu dan berbagai tambahan topping, nasi goreng yang satu ini cukup berbeda. Jika berkunjung ke Wonogiri, kamu akan menemukan nasi goreng yang berbahan dasar tiwul.

Tiwul terbuat dari tepung gaplek atau singkong yang dikeringkan lalu ditumbuk. Tiwul biasa ditemukan di wilayah Gunungkidul.

Sedangkan di Wonogiri, makanan pengganti nasi beras itu diolah sedemikian rupa hingga menjadi nasi goreng tiwul. Makanan tersebut akan mudah ditemukan di beberapa warung makan di wilayah Wonogiri.

Salah satu warung makan di kawasan perkotaan Wonogiri menjual nasi goreng tiwul adalah Warung Makan Pak Tesy yang berlokasi di Jalan Ir. Soekarno Wonogiri (utara Kantor DPRD Wonogiri). Warung Pak Tesy sudah menjual menu nasi goreng tiwul sejak 2001.

Cara memasak goreng tiwul tidak berbeda jauh dengan nasi goreng pada umumnya, begitu juga dengan bahan atau bumbu yang diracik. Untuk memasak nasi goreng tiwul kamu cukup menyiapkan bumbu berupa cabai, bawang merah, bawang putih, kemiri, garam, dan penyedap rasa.

Bedanya, nasi goreng tiwul ini tidak memakai kecap dan hanya menggunakan bumbu-bumbu tersebut saja. Tambahan telur bisa dengan cara dicampur atau diceplok.

Meski cara membuat nasi goreng tiwul cukup mudah, kesulitan utamanya justru ada pada pembuatan tiwul. Sebab, tiwul perlu melalui proses penjemuran dua kali sebelum akhirnya digiling untuk diproses menjadi tiwul.

Menikmati nasi goreng tiwul artinya turut serta melestarikan makanan tradisional. Hal itu akan membuat makanan tradisional tetap terjaga eksistensinya di tengah gempuran menu-menu makanan modern.

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya