Liputan6.com, Bandung - Inflasi menjadi salah satu perhatian khusus dalam perkembangan ekonomi dalam suatu negara. Pasalnya, inflasi sendiri diartikan sebagai kenaikan dari harga barang dan jasa yang secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Menurut KBBI, pengertian dari inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang. Menurunnya nilai mata uang itu sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor tertentu.
Adapun definisi dari Inflasi menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang dan penyebab dari kenaikan tersebut karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jenis-jenis Inflasi
Dikutip dari gramedia.com, terdapat empat jenis dari inflasi yang dilihat berdasarkan dari keparahannya seperti berikut.
1. Inflasi Ringan
Inflasi ringan adalah inflasi yang mudah untuk dikendalikan karena belum terlalu menganggu bagi perekonomian suatu negara, terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum yaitu di bawah 10% per tahun serta dapat dikendalikan.
2. Inflasi Sedang
Inflasi sedang adalah inflasi yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan bagi masyarakat berpenghasilan tetap, namun belum tentu membahayakan aktivitas perekonomian bagi suatu negara, inflasi jenis ini berada di kisaran 10%-30% per tahun.
3. Inflasi Tinggi
Inflasi tinggi adalah inflasi yang paling parah karena dapat mengakibatkan harga-harga naik sampai 5-6 kali dan masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang dikarenakan nilai uang yang merosot dengan tajam dan ingin ditukarkan dengan uang sehingga perputaran uang juga semakin cepat dan harga naik secara akselerasi. Biasanya keadaan tersebut timbul jika pemerintah mengalami defisit anggaran belanja yang dibelanjakan dan ditutupi dengan mecetak uang.
4. Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation)
Inflasi sangat berat adalah jenis inflasi yang telah mengacaukan suatu perekonomian dari negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada pada kisaran 100% ke atas per tahunnya.
Advertisement
Penyebab Inflasi
Inflasi dapat dibedakan jika dilihat berdasarkan dari penyebab yang menimbulkannya. Terdapat 3 jenis inflasi yang ada seperti berikut.
1. Demand Pull Inflation
Penyebab ini muncul karena adanya sebuah permintaan terhadap barang dan jasa yang cukup tinggi. Meskipun permintaan barang dan jasa tersebut sangat tinggi namun produsen tetap harus mampu untuk memenuhi semua permintaan tersebut dan berdasarkan dari nilai tersebut lah disebut sebagai demand pull inflation.
2. Cost Push Inflation
Penyebab yang kedua ini adalah berdasarkan timbul atau munculnya karena sebuah kenaikan pada biaya produksi barang, biaya produksi barang yang meningkat tersebut dapat menyebabkan harga penawaran pada barang ikut turut naik dan disitulah dinamakan sebagai cost push inflation.
3. Bottle Neck Inflation
Penyebab dari inflasi yang ketiga ini timbul dikarenakan adanya faktor dari permintaan dan penawaran di mana sederhananya adakah inflasi campuran dari cost push inflation dan demand pull inflation sehingga hal tersebut dapat membuat jadi bottle neck inflation.
Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya
Masih dilansir dari laman gramedia.com dijelaskan bahwa terdapat jenis inflasi berdasarkan dari sumbernya dan terbagi menjadi dua jenis yaitu seperti berikut.
1. Domestic Inflation
Inflasi domestic ini dikarenakan sebuah keadaan atau kondisi yang sumbernya berasal dari dalam negeri dimana inflasi ini terjadi karena adanya peredaran uang di masyarakat lebih banyak dari pada apa yang dibutuhkan masyarakat itu sendiri dengan uangnya.
2. Imported Inflation
Inflasi imported ini dikarenakan sumbernya berasal dari luar negeri di mana sebuah inflasi terjadi karena sebuah negara melakukan jual beli secara bebas dan kemudian kenaikan harga di luar negeri terjadi.
Advertisement
Cara Mengatasi Inflasi
Adapun beberapa cara yang dapat pemerintah lakukan untuk menekan laju dari inflasi adalah sebagai berikut.
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal dapat menjadi salah satu cara untuk menekan laju inflasi karenae kebijakan ini berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran dari anggaran pemerintah serta kebijakan ini dapat dilakukan dengan meningkatkan tarif pajak, mengurangi pengeluaran pemerintah, dan melakukan pinjaman.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter atau kebijakan keuangan bisa dilakukan dengan menambah ataupun mengurangi jumlah uang yang beredar untuk menjaga kestabilan moneter dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan dari masyarakat suatu negara dan dapat dengan melakukan kebijakan operasi pasar terbuka, sehingga kebijakan ini dapat dilakukan dengan cara mengendalikan jumlah uang beredar.
3. Kebijakan Non Fiskal dan Non Moneter
Kebijakan nonfiskal dan nonmoneter ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Setidaknya terdapat 5 cara mengatasi inflasi yang termasuk ke dalam kebijakan non-fiskal dan non-moneter yang biasanya dilakukan oleh pemerintah, antara lain seperti berikut.
1) Menambah hasil produksi
2) Mempermudah masuknya barang impor
3) Menstabilkan pendapatan masyarakat
4) Menetapkan harga maksimum
5) Pengawasan distribusi barang
Maka dari itu dalam mengatasi inflasi dalam suatu negara sebetulnya harus dilakukan kerja sama antara masyarakat, pemerintah dan juga pelaku usaha agar dapat sama-sama menekan lajunya inflasi agar tidak terjadi dan merugikan suatu negara yang kita tinggali bersama-sama ini.
Penulis: Natasa K